Aliansi Perempuan Indonesia unjuk rasa di depan Gerbang Utama Mapolda Metro Jaya. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Siti Yona Hukmana • 17 September 2025 13:02
Jakarta: Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi di depan gerbang utama Polda Metro Jaya Rabu siang, 17 September 2025. Mereka menuntut agar Polda Metro Jaya segera membebaskan Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen dan kawan-kawan.
Delpedro ditangkap dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya sejak 1 September 2025. Dalam tuntutan ini, puluhan perempuan dari Aliansi Perempuan Indonesia menyuarakan untuk membebaskan aktivis yang ditangkap saat demontrasi pada akhir Agustus lalu. Mereka juga melakukan tabur bunga dengan tulisan "Bebaskan Kawan Kami!!!".
"Jadi kami di sini hadir untuk meminta kebebasan kawan-kawan kami, baik kawan-kawan aktivis, kemudian juga kawan-kawan pelajar, termasuk juga kawan-kawan pejuang," kata Perwakilan Aliansi perempuan Indonesia, Mutiara Ika Putri di depan Gedung Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 17 September 2025.
Kemudian, Mutiara mengatakan makna tabur bunga yang dilakukan dalam aksi ini untuk menggambarkan bahwa bahwa
demonstrasi yang terjadi akhir Agustus lalu bukan bentuk makar dan terorisme. Melainkan, bentuk kepedulian sebagai warga negara atas berbagai kerusakan, kemiskinan, kekerasan yang terjadi yang tidak pernah diusut tuntas.
"Jadi aksi-aksi yang dilakukan kemarin itu bukanlah aksi yang kemudian negatif, itu lah simbol bunga yang kemudian kami bawa pada siang hari ini untuk menunjukkan bahwa protes itu adalah hak, bahwa protes itu adalah bentuk kepedulian rakyat Indonesia terhadap berbagai situasi ketidakadilan yang terjadi di negeri ini," ungkap Mutiara.
Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menjenguk tahanan usai demonstrasi. Foto: Metro TV
Selanjutnya, Mutiara mengaku Aliansi Perempuan Indonesia bersama Koalisi Masyarakat Sipil akan menjenguk Delpedro dan kawan-kawan di Rutan Polda Metro Jaya. Menurutnya, perlakuan terhadap aktivis yang ditangkap tidak manusiawi.
Polda Metro Jaya menangkap puluhan orang dalam aksi demonstrasi sejak 25-31 Agustus 2025. Salah satu pelaku masuk dalam klaster menghasut orang lain untuk mengikuti demonstrasi.
Total ada enam terduga pelaku penghasutan ditangkap. Mereka ialah Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen; staf Lokataru Foundation Muzaffar Salim; selebgram Figha Lesmana; admin akun media sosial (medsos) Gejayan Memanggil, Syahdan Husein; Aktivis Muda Khariq Anhar, serta seorang pria berinisial RAP.