Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Dokumen Kemenkeu
Eko Nordiansyah • 18 August 2025 15:32
Jakarta: Pemerintah mengajukan Rancangan APBN 2026 dengan postur pendapatan negara Rp3.147,7 triliun atau tumbuh 9,8 persen dari 2025, dengan defisit dijaga di level 2,48 persen PDB atau setara Rp638,8 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan dari sisi pendapatan negara, penerimaan pajak ditargetkan mencapai Rp2.357,7 triliun atau tumbuh 13,5 persen dan tetap menjadi tulang punggung utama.
“Target pajak Rp2.357,7 triliun memang ambisius, tapi diperlukan untuk membiayai program prioritas tanpa menambah utang,” ujar Sri Mulyani, dikutip dari Kemenkeu, Senin, 18 Agustus 2025.
Kepabeanan dan cukai diproyeksikan Rp334,3 triliun atau naik 7,7 persen, sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ditargetkan Rp455 triliun atau turun 4,7 persen akibat berkurangnya dividen BUMN.
Pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 13,5 persen akan mengandalkan ekstensifikasi basis pajak dan peningkatan kepatuhan. Sementara penurunan PNBP disebabkan habisnya masa kontribusi dividen BUMN besar, seperti Pertamina dan PLN.
Baca juga: |