Stigma Sosial Jadi Tantangan Penanganan HIV/AIDS di Bandung

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan

Stigma Sosial Jadi Tantangan Penanganan HIV/AIDS di Bandung

Roni Kurniawan • 13 November 2025 14:09

Bandung: Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung, Jawa Barat, masih menghadapi tantangan besar. Terutama dalam menghapus stigma terhadap penderita dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan antiretroviral (ARV).

Hingga saat ini, jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Bandung hampir mencapai 10 ribu orang. Angka tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung untuk menekan penularan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan serta deteksi dini.

"Hasil sementara memang bisa dikatakan bahwa kita masih memiliki tantangan besar untuk menghilangkan stigmatisasi. Kita juga melihat bahwa tingkat kepatuhan retroviral kita masih harus ditingkatkan, dan yang pasti, kita tidak boleh berhenti melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS, baik sosialisasi pencegahan dini sampai harm reduction," kata Farhan di Balai Kota Bandung, Kamis, 13 November 2025.
 


Farhan menuturkan stigma sosial masih menjadi penghalang utama bagi masyarakat yang berisiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Akibatnya, banyak penderita enggan mencari pertolongan medis.

"Yang paling berdampak itu adalah karena banyak stigmatisasi. Orang yang berisiko jadi tidak mau melakukan pengobatan, tidak mau melakukan deteksi dini, dan itu bahaya. Makanya kita mendorong untuk menghilangkan stigmatisasi. Mari kita tangani sama-sama, gak mungkin sendirian," jelas Farhan.

Selain itu Pemkot Bandung berupaya memperkuat edukasi publik melalui berbagai kegiatan sosial. Salah satunya, diakui Farhan, adalah program donor darah rutin yang akan digalakkan bersama KPA Kota Bandung.

"Yang berikutnya juga yang ingin saya jadikan sebagai platform untuk edukasi dini adalah rajin-rajin melakukan donor darah. Jadi KPA nanti akan sering melakukan program donor darah untuk siapa saja asal dia warga Bandung," tegas Farhan.


Ilustrasi Medcom.id.


Farhan menargetkan, dalam lima tahun ke depan kasus baru HIV di Kota Bandung bisa ditekan hingga nol. Namun, Farhan mengakui bahwa upaya ini membutuhkan kerja sama lintas sektor dan perubahan perilaku masyarakat terhadap gaya hidup berisiko.

"Menekan kasus HIV sampai nol itu berat pisan, karena gaya hidup berisiko tinggi masih banyak terjadi dan itu harus kita tangani bersama-sama," ungkap Farhan.

Farhan menegaskan kunci utama keberhasilan dalam menekan kasus HIV/AIDS terletak pada perubahan sikap masyarakat terhadap penderita. Hal ini dinilainya lebih penting daripada sekadar ketersediaan layanan kesehatan.

"Rata-rata mah kita tidak bisa bersikap baik karena kita gak tahu. Nah, makanya penting banget edukasi terus dilakukan supaya kita bisa lebih paham dan bisa mendukung penanganan HIV/AIDS ini dengan baik," ujar Farhan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)