Kelompok pejuang Palestina Hamas. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 12 February 2025 20:48
Gaza: Seorang pejabat kelompok pejuang Palestina Hamas mengatakan pada Selasa kemarin bahwa para sandera Israel dapat dibawa pulang dari Gaza hanya jika gencatan senjata dihormati. Hamas berusaha menepis "bahasa ancaman" Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengaku akan "membiarkan neraka pecah" jika para sandera tidak dibebaskan akhir pekan ini.
Hamas telah mulai membebaskan beberapa sandera secara bertahap, tetapi mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak akan membebaskan lebih banyak lagi sampai pemberitahuan lebih lanjut. Hamas menyebut Israel telah melanggar ketentuan dengan beberapa penembakan mematikan serta penahanan beberapa pengiriman bantuan di Gaza.
Trump, sekutu dekat Israel, mengatakan dalam tanggapannya bahwa Hamas harus membebaskan semua sandera Israel paling lambat tengah hari pada Sabtu mendatang, atau dia akan mengusulkan pembatalan gencatan senjata Israel-Hamas, yang mulai berlaku pada 19 Januari.
“Trump harus ingat bahwa ada kesepakatan yang harus dihormati kedua belah pihak, dan ini adalah satu-satunya cara membawa kembali para tahanan (Israel). Bahasa ancaman tidak memiliki nilai dan hanya memperumit masalah,” kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 12 Februari 2025.
Israel membantah menahan pasokan bantuan dan mengatakan telah menembaki orang-orang yang mengabaikan peringatan untuk tidak mendekati posisi pasukan Israel, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tetap bertekad untuk memulangkan kembali semua sandera.
“Kami akan terus mengambil tindakan tegas sampai kami mengembalikan semua sandera kami – yang hidup dan yang meninggal,” kata Netanyahu setelah konfirmasi militer atas kematian satu warga Israel selama serangan yang dipimpin Hamas.
Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan bahwa Tel Aviv harus mengeluarkan ultimatum kepada Hamas.
“Putuskan listrik dan air, hentikan bantuan kemanusiaan. Untuk membuka gerbang neraka,” kata Smotrich dalam sebuah konferensi.
Baca juga: Netanyahu Ancam Akhiri Gencatan Senjata Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera