Pertemuan antara delegasi Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri Angkatan ke-34 dengan pihak-pihak terkait di Kamboja, Selasa, 20 Mei 2025. (KBRI Phnom Penh / police.gov.kh))
Willy Haryono • 21 May 2025 19:20
Phnom Penh: Indonesia dan Kamboja menegaskan kembali komitmen untuk bersama-sama memerangi kejahatan transnasional. Hal tersebut merupakan hasil dari pertemuan antara delegasi Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Angkatan ke-34 dengan pihak-pihak terkait di Kamboja.
Delegasi yang beranggotakan 40 orang tersebut saat ini tengah mengunjungi Kamboja sebagai bagian dari Kuliah Kerja di Luar Negeri (KKLN).
Berdasarkan keterangan di situs Kemenlu RI, Rabu, 21 Mei 2025, program ini bertujuan membekali para calon pemimpin lembaga penegak hukum dengan perspektif global tentang pencegahan dan penanggulangan kejahatan, serta perlindungan WNI di luar negeri.
Selasa kemarin, delegasi telah bertemu secara terpisah dengan Kepolisian Nasional Kamboja (CNP), Komite Nasional untuk Pemberantasan Perdagangan Orang (NCCT), dan Otoritas Nasional untuk Pemberantasan Narkoba (NACD).
Dalam kunjungan ke CNP, dilakukan diskusi tentang penanggulangan kejahatan transnasional, seperti penipuan dunia maya, pelanggaran terkait teknologi, perdagangan manusia, penyalahgunaan dan perdagangan narkoba, serta pencucian uang.
Kedua belah pihak sepakat tentang perlunya kolaborasi internasional dan program pengembangan kapasitas.
Di NCCT, para delegasi bertemu dengan Lok Chumteav Chu Bun Eng, Wakil Ketua Tetap NCCT, yang menguraikan situasi perdagangan manusia di Kamboja, yang didorong oleh penyalahgunaan platform digital.
Diskusi berikutnya berkisar pada strategi kebijakan dan upaya berkelanjutan Kamboja untuk memerangi kejahatan ini.