Anggota DPR AS Rashida Tlaib Tuding Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza

Anggota DPR AS Rashida Tlaib. (Anadolu Agency)

Anggota DPR AS Rashida Tlaib Tuding Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza

Willy Haryono • 20 May 2025 14:19

Washington: Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Rashida Tlaib, mengecam keras perluasan serangan militer Israel ke Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, ia menuduh Israel tengah melakukan “pembersihan etnis” terhadap warga Palestina.

"Pasukan Israel telah memulai invasi skala penuh untuk membersihkan etnis semua warga Palestina dari Gaza," tulis Tlaib—anggota Kongres perempuan pertama keturunan Palestina—di akun media sosial X.

Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 20 Mei 2025, ia juga menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai “penjahat perang” yang secara terbuka merancang pengusiran paksa terhadap seluruh populasi Gaza serta menduduki wilayah tersebut secara permanen.

“Ini adalah tahap akhir dari genosida mereka,” tegas Tlaib, seraya menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan memberlakukan embargo senjata total.

Sebelumnya pada hari yang sama, Netanyahu menyatakan bahwa pasukan Israel akan mengambil kendali penuh atas Jalur Gaza dan bersumpah untuk mempertahankan pendudukan atas wilayah Palestina tersebut.

Netanyahu, yang saat ini menjadi subjek surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang, telah memblokade semua jalur penyeberangan ke Gaza sejak Maret 2025.

Namun, pada Minggu kemarin, pemerintah Israel mengumumkan bahwa sebagian bantuan makanan pokok akan kembali diizinkan masuk untuk meredam potensi kelaparan massal.

PBB menyambut baik langkah tersebut, meski mengingatkan bahwa bantuan yang masuk masih jauh dari mencukupi. Sembilan truk bantuan dilaporkan berhasil masuk Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom.

Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menyebut langkah itu sebagai “setetes air di lautan” dan mendesak agar akses diperluas secara signifikan.

“Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar 2,2 juta penduduknya,” kata Fletcher.

Sejak dimulainya serangan militer Israel pada 7 Oktober 2023, lebih dari 53.000 warga Palestina dilaporkan tewas—mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan itu dipicu oleh serbuan lintas perbatasan yang dilakukan kelompok Hamas, yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas di pihak Israel. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Macron Tolak Keras Perluasan Operasi Militer Israel di Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)