Trump Usulkan Pengembangan Varian Jet Tempur Baru F-55 dan Upgrade F-22

Pesawat jet tempur F-35. (Anadolu Agency)

Trump Usulkan Pengembangan Varian Jet Tempur Baru F-55 dan Upgrade F-22

Willy Haryono • 17 May 2025 19:04

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan pengembangan varian baru untuk pesawat jet tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II, dan dari F-22 Raptor. Usulan ini disampaikan dalam pidatonya di Doha, Qatar pada Kamis lalu.

Mengutip dari The National Desk, Jumat, 16 Mei 2025, Trump mengumumkan rencana untuk menciptakan F-55—versi yang ditingkatkan dari F-35 Lightning II—dan varian “super” dari F-22.

"Kami akan membuat F-55, dan jika kami mendapatkan harga yang tepat, jet ini akan menggunakan dua mesin dan menjadi peningkatan super dari F-35," ujar Trump.

Ia juga berencana meningkatkan versi dari F-22 yang disebutnya sebagai “jet tempur tercantik di dunia.”

"Kami akan membuat F-22 Super dan itu akan menjadi versi yang sangat modern," ungkap Trump. Ia menambahkan bahwa proses peningkatan akan dilakukan dengan cukup cepat.

Sementara itu pada Maret lalu, perusahaan kedirgantaraan raksasa Boeing resmi dianugerahi kontrak untuk memproduksi pesawat tempur berawak generasi keenam yang merupakan inti dari program Next Generation Air Dominance (NGAD) Angkatan Udara Amerika Serikat.

Program tersebut akan menghadirkan sistem canggih yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk pesawat tanpa awak (drone) dan kemampuan jaringan yang lebih tinggi. Boeing F-47 di masa depan juga dirancang untuk menggantikan F-22.

F-55: Mesin Ganda dari F-35

Perbedaan utama untuk F-55—varian baru F-35—adalah bahwa jet tersebut akan menjadi varian mesin ganda, yang ditenagai oleh dua mesin Pratt dan Whitney F135.

Trump mengatakan bahwa peningkatan tersebut substansial. “Saya tidak suka mesin tunggal," katanya kepada personel militer AS di Pangkalan Udara al-Udeid di Qatar. 

Kontrak awal untuk Joint Strike Fighter mengharuskan penggunaan satu mesin, yang dianggap lebih efisien dan hemat biaya daripada menggunakan dua mesin yang lebih kecil.

Para ahli penerbangan sendiri telah mencatat bahwa merawat satu mesin bisa jadi lebih mudah dan mengurangi biaya keseluruhan untuk program tersebut. 

Menurut laporan Newsweek, adanya dua mesin akan meningkatkan keselamatan jika terjadi kegagalan pada salah satu mesin.

Dua mesin juga akan menghasilkan lebih banyak daya pendorong yang berarti lebih mendukung jet untuk terbang di ketinggian dan membawa kargo yang lebih berat.

Pertimbangannya hanyalah bahwa sebagian besar pesawat bermesin ganda biasanya lebih berat dan besar daripada yang bermesin tunggal. Pesawat tersebut juga cenderung lebih mahal untuk diproduksi dan dirawat.

Apakah Militer AS Mampu Membeli Versi Terbaru F-35?

Terdapat banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk masalah pendanaan dan bagaimana peningkatan F-22 Raptor dan F-35 Lightning II sesuai dengan program lainnya. 

Analis kedirgantaraan Agency Partners, Nick Cunningham, mengatakan kepada Reuters bahwa F-55 dapat menjadi bagian dari program F/A-XX Angkatan Laut AS, yang berupaya mencari pengganti Boeing F/A-18 Super Hornet.

Namun, Lockheed Martin tersingkir dari kompetisi tersebut awal tahun ini sehingga hanya Boeing dan Northrop Grumman yang bersaing. Boeing sendiri juga berhasil memenangkan kontrak NGAD tersebut.

Selain itu, pada bulan lalu, CEO Lockheed Martin, Jim Taiclet, menyarankan bahwa perusahaan akan memperkenalkan beberapa teknologi yang dikembangkannya untuk NGAD pada versi peningkatan dari F-35, yang akan menghasilkan apa yang disebut Taiclet sebagai pesawat "generasi kelima plus.”

Akan tetapi, hal ini masih jauh dari rencana peningkatan F-55 bermesin ganda. Oleh karena itu, masih tidak jelas apakah ide untuk meningkatkan Lightning II berasal dari perusahaan kedirgantaraan Boeing atau Gedung Putih. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Jet Tempur AS Senilai Rp970 Miliar Terjatuh ke Laut Merah dari Kapal USS Truman

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)