Mentan Pecut Peningkatan Produksi Padi Nasional di 2025, Begini Caranya

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Dok Kementan

Mentan Pecut Peningkatan Produksi Padi Nasional di 2025, Begini Caranya

Naufal Zuhdi • 10 April 2025 10:05

Jakarta: Pemerintah menegaskan komitmen untuk mencapai swasembada pangan dengan menargetkan peningkatan signifikan pada produksi padi nasional tahun 2025. Ini disampaikan dalam rapat evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT), optimasi lahan (oplah), serta program cetak sawah rakyat (CSR) dan padi gogo di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pengawasan harian terhadap capaian tanam. Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan kontrak kerja pemenuhan target LTT, Oplah, CSR dan Padi Gogo oleh para penanggung jawab wilayah.

"Alhamdulillah, capaian Maret meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Ini capaian bagus, tetapi tidak boleh lengah," ujar Amran dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 April 2025.

Ia menegaskan, pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada. "Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan," tambah dia.

Mentan menargetkan LTT minimal mencapai 1,6 juta hektare, dan menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga ritme tanam. "Kalau target tidak tercapai, kamu yang jadi target,” tutur Amran.
 

Baca juga: 

Mentan Respons Permintaan Presiden Prabowo Hapus Kuota Impor



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Upaya kebut ketahanan pangan

Di tempat yang sama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sangat besar.

"Saya dan Pak Menteri sering mendapat telepon dari Presiden. Memang sektor pangan dan pertanian ini saling berkaitan. Beliau sangat concern terhadap ketahanan pangan kita, ketersediaan pangan bagi rakyat kita, bukan hanya beras tapi yang lain-lainnya juga.," ungkap Sudaryono.

Menurut Sudaryono, evaluasi LTT akan dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Dalam satu bulan terakhir, lanjut dia, angka harian menunjukkan tren cukup positif.

Selain itu, dirinya menambahkan bahwa dari sisi kesejahteraan petani, harga gabah disebut mengalami peningkatan yang signifikan.

"Dulu harga gabah di tingkat petani hanya Rp5.000 hingga Rp5.500 per kilogram, sekarang sudah di atas Rp6.500. Ini tentu membuat petani bahagia," ujarnya.

Dengan strategi tanam yang lebih ketat, pengawasan berlapis, serta dukungan kebijakan dari pusat, pemerintah optimistis produksi beras 2025 akan melebihi capaian tahun lalu, bahkan hasil evaluasi angka tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60 persen. BPS juga mencatat produksi beras dalam 4 bulan di tahun ini mencapai 16,5 juta, tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)