Warga Palestina berjalan di tengah kerusakan akibat serangan Israel di Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 January 2025 09:58
Doha: Negosiasi tidak langsung antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas disebut-sebut telah mencapai kemajuan di Doha, Qatar, sepanjang akhir pekan kemarin. Hamas optimistis kesepakatan gencatan senjata dapat segera tercapai.
"Kami tidak jauh dari kesepakatan gencatan senjata jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi secara positif isu-isu utama yang sedang dibahas," kata Tahir al-Nono, seorang pejabat senior Hamas, dalam komentarnya kepada Xinhua, Senin, 13 Januari 2025.
Ia menambahkan bahwa Hamas tetap "fleksibel" dalam bekerja dengan para mediator untuk mengakhiri konflik, menekankan tujuan utama kelompok itu adalah "mengakhiri perang."
Seorang pejabat Hamas lainnya, yang berbicara secara anonim, menyatakan bahwa kerangka kerja akhir untuk kesepakatan gencatan senjata hampir selesai.
"Kami sangat dekat untuk mencapai gencatan senjata," kata pejabat itu, seraya mencatat bahwa komite teknis yang melibatkan kedua belah pihak dan para mediator telah menyelesaikan persiapan untuk kesepakatan.
Menurut sumber-sumber Hamas, kesepakatan yang diusulkan mencakup dua tahap. Di tahap awal, Hamas akan membebaskan beberapa sandera Israel, termasuk perempuan, anak-anak, orang tua, dan beberapa lainnya terkait kasus-kasus kemanusiaan.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan puluhan tahanan Palestina, menarik pasukannya dari beberapa bagian Gaza, dan memfasilitasi pemulangan penduduk Palestina ke rumah mereka di Gaza utara.
Tahap kedua, yang akan dinegosiasikan selama tahap pertama, diharapkan akan membahas isu-isu yang lebih luas, termasuk gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel, rekonstruksi Gaza, dan pertukaran tahanan secara komprehensif.
Pada hari Minggu, Netanyahu memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melalui panggilan telepon mengenai "kemajuan" negosiasi yang berpusat di Doha. Menurut pernyataan Gedung Putih, Biden menekankan "kebutuhan mendesak untuk segera menerapkan gencatan senjata dan memulangkan para sandera."
Baca juga: Hamas Sebut Nasib Sandera di Gaza Bergantung pada Netanyahu