Menag Nasaruddin Ajak Umat Buddha Tingkatkan Kontemplasi

Penerbangan lampion pada perayaan puncak Tri Suci Waisak di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah

Menag Nasaruddin Ajak Umat Buddha Tingkatkan Kontemplasi

Ahmad Mustaqim • 13 May 2025 10:54

Magelang: Para umat Buddha yang merayakan Waisak pada Senin, 12 Mei 2025 diajak meningkatkan kontemplasi diri. Peringatan Waisak dengan rangkaian ibadah disebut memiliki makna sangat mendalam. 

"Sebetulnya inti hari Waisak ini adalah bagaimana kita berkontemplasi. Kontemplasi itu berbeda dengan konsentrasi. Konsentrasi itu pikiran kita fokus, biasanya kita untuk memikirkan sesuatu yang di luar dari kita. Tapi kalau kontemplasi yang fokus adalah jiwa kita termasuk pikiran kita untuk merenungi apa arti kehidupan ini," kata Menteri Agama Nasaruddin Umar di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah pada Senin malam, 12 Mei 2025. 

Nasaruddin mengingatkan kesadaran dalam berkontemplasi pada kehidupan masyarakat saat ini. Ia mengatakan kehidupan duniawi sangat menarik untuk dilakukan dibanding berkontemplasi merefleksikan diri sendiri. 

"Orang yang tidak pernah berkontemplasi dia khawatirkan hatinya kering, pikirannya tidak lurus, langkahnya tidak tegar, dan juga jiwanya tidak bersih," kata dia. 
 
Nasaruddin mencontoh perjalanan spiritual Buddha Sidharta Gautama menjadi figur yang layak dijadikan teladan. Sidharta Gautama yang lahir dari latar belakang bangsawan meninggalkan kemewahan, seperti harta dan keluarga.  Dari situ Sidharta melawan persepsi orang lain dan melahirkan pemikiran-pemikiran yang monumental untuk diteladani. 
 

Baca: Perayaan Tri Suci Waisak di Candi Borobudur Sedot Umat Buddha dari Mancanegara

"Maka pada hari Waisak ini saya menghimbau untuk kita semua, siapapun kita, apapun agama kita. Setelah melakukan acara kontemplasi seperti ini, terjadi perubahan dalam diri kita sendiri," kata dia. 

Nilai-nilai ajaran kehidupan Sidharta Gautama disebut memiliki makna sangat mendalam. Apa yang Sidharta Gautama ajarkan untuk tidak membedakan orang dengan latar belakang yang berbeda sekalipun. 

"Inilah falsafah yang sangat luhur di dalam agama Buddha ini yang sangat penting. Karena itu salah satu ciri khas ajaran Buddha yang sangat penting untuk kita tiru bahwa agama Buddha tidak membedakan orang apapun agamanya, apapun etniknya, apapun warga negaranya," ujarnya. 

Ia mengajak agar seluruh masyarakat menjalani kehidupan dengan menjaga dan menghargai antarsesama. Bahkan, ia menyebut bukan hanya menghargai sesama makhluk hidup tetapi juga diri sendiri. 

"Jangankan antar sesama manusia, sesama makhluk hidup, seluruh alam semesta pun itu juga harus dihormati seperti hanya menghormati diri kita sendiri," ungkapnya. 

Sejumlah pejabat menghadiri puncak perayaan hari Tri Suci Waisak 2025 di Candi Borobudur Magelang. Mereka di antaranya Menteri Agama, Nasaruddin Umar; Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Menteri Kebudayaan, Fadli Zon; Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin. Selain itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Jawa Tengah, Sumarno; Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, Brigjend Latif Usman; dan Bupati Magelang, Grengseng Pamuji. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)