Ilustrasi. Foto: Dok MI
New York: Indeks dolar AS (DXY) diperdagangkan dalam zona merah pada Senin, 21 April 2025. Mata uang Negeri Paman Sam ini meluncur menuju wilayah 98,50 dan mencatat terendah baru tiga tahun.
Melansir FX Street, penurunan tajam ini menyusul meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap integritas institusi Federal Reserve (The Fed) setelah Presiden AS, Donald Trump, kembali mengkritik Ketua The Fed, Jerome Powell.
Trump menuduh Powell memanipulasi suku bunga untuk kepentingan politik pada tahun 2024 dan menggambarkannya sebagai "terlambat" dalam merespons kondisi ekonomi.
(Ilustrasi dolar AS. Foto: Dok MI)
Emas ambil momentum pelemahan dolar
Di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan menurunnya kepercayaan pada kepemimpinan moneter AS, emas melonjak ke tertinggi baru sepanjang masa di dekat USD3.425 per ons, mendapatkan keuntungan dari permintaan safe-haven dan melemahnya greenback.
Sentimen yang lebih luas tetap menghindari risiko dengan para pedagang menilai kembali status cadangan jangka panjang dolar di tengah kebijakan perdagangan dan fiskal yang tidak dapat diprediksi.
Penurunan DXY ke zona 98,00 mencerminkan ketidaknyamanan pasar terhadap bank sentral yang berpotensi dipolitisasi. Komentar dari penasihat Gedung Putih, Kevin Hassett, dan postingan Trump di Truth Social hanya memperdalam persepsi sikap bermusuhan terhadap independensi moneter.
Para analis di Scotiabank memperingatkan bahwa merusak The Fed dapat melemahkan kredibilitas dalam memerangi inflasi, yang mungkin meningkatkan ekspektasi inflasi dan menekan USD lebih jauh.