Protes Massal Guncang LA usai Razia Imigran Donald Trump

Donald Trump kirim 2000 pasukan Garda Nasional AS untuk lawan demonstran di LA. (Allison Dinner/EPA-EFE)

Protes Massal Guncang LA usai Razia Imigran Donald Trump

Riza Aslam Khaeron • 8 June 2025 10:36

Los Angeles: Demonstrasi besar meledak di Los Angeles setelah penggerebekan imigran oleh otoritas federal, dipimpin oleh agen dinas imigrasi Amerika Serikat (AS), Immigration and Customs Enforcement (ICE), yang menangkap 44 orang di berbagai titik, termasuk di distrik mode LA, sebuah toko donat, dan luar toko Home Depot.

Ribuan warga turun ke jalan selama dua hari berturut-turut memprotes tindakan ini, sementara pemerintah pusat dan negara bagian California terlibat bentrok pendapat.

"ICE keluar dari LA!" teriak para demonstran dengan megafon sambil mengangkat poster bertuliskan "Tidak Ada Manusia yang Ilegal".

Mereka juga mengepung pusat detensi federal dan menuntut pembebasan para tahanan dengan meneriakkan, "bebaskan mereka, biarkan mereka tinggal".

Beberapa demonstran mencoret-coret tembok bangunan dan membakar barang di jalanan. Bentrokan pun pecah, dengan petugas keamanan membalas menggunakan gas air mata dan flash-bang. Seorang pemimpin serikat buruh ditangkap dalam insiden ini.

Situasi semakin memanas ketika ratusan demonstran berkumpul di area industri Paramount, LA tenggara, di mana petugas dari Border Patrol berjaga dalam formasi dengan mengenakan gas mask dan seragam hijau.

Video dari media-media internasional memperlihatkan petugas menembakkan gas air mata ke arah massa yang memblokade jalanan dengan troli dan membakar puing-puing.

Wali Kota Karen Bass sendiri menyebut penggerebekan ini sebagai bentuk teror terhadap komunitas imigran.

"Kami akan memperjuangkan seluruh warga Los Angeles, tak peduli kapan mereka datang dan apakah mereka punya dokumen atau tidak," ujarnya kepada NBC4. Ia menegaskan bahwa Los Angeles adalah kota imigran, dan tindakan ini berdampak pada ratusan ribu warganya.

Pemerintahan Presiden Donald Trump merespons kerusuhan ini dengan mengirim 2.000 pasukan Garda Nasional.

"Kami sudah mulai mobilisasi. Kami akan terus melakukan tugas kami. Ini tentang menegakkan hukum," ujar Tom Homan, penasihat perbatasan Trump, dikutip dari Fox News.
 

Baca Juga:
Trump Kirim Sinyal Lengserkan Jerome Powell dari Ketua The Fed

Trump sendiri mengecam Gubernur Gavin Newsom dan Wali Kota Los Angeles Karen Bass lewat media sosial Truth.

"Jika Gubernur Gavin Newscum dan Wali Kota Karen Bass tidak bisa mengendalikan ini, maka Pemerintah Federal akan turun tangan menyelesaikannya, PARA PERUSUH & PENJARAH, sebagaimana seharusnya!" tulis Trump.

Namun Gubernur Newsom menolak keras pengerahan pasukan federal. Dalam pernyataan di media sosial X, menuduh pemerintahan federal AS mencoba mengambil alih otoritas negara bagian California sepenuhnya.

"Pemerintah federal sedang berusaha mengambil alih Garda Nasional California. Langkah ini sengaja memprovokasi dan hanya akan memperkeruh suasana ... ini misi yang keliru dan akan menggerus kepercayaan publik," ujar Newsom.

Imigran Tak Berdokumen

Menurut laporan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, sekitar 1.000 pengunjuk rasa disebut menyerang petugas ICE, merusak properti federal, dan melukai aparat. Namun klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.

California dikenal sebagai negara bagian dengan jumlah penduduk imigran tertinggi di AS, yakni 10,6 juta jiwa.

Sekitar 1,8 juta di antaranya merupakan imigran tak berdokumen menurut Pew Research Center. Data dari Biro Sensus AS menunjukkan bahwa dari 2019 hingga 2022, populasi imigran tak berdokumen di California tetap stabil, menjadikannya satu-satunya negara bagian dari tujuh besar yang tidak mengalami peningkatan.

Sejak kembali menjabat, Trump secara aktif menargetkan negara-negara bagian biru seperti California, Illinois, dan New York dalam kampanye deportasi massalnya. Negara-negara bagian tersebut juga dikenal melarang aparat lokal bekerja sama dengan otoritas imigrasi federal.

Direktur Pelaksana ICE Todd Lyons mengecam Wali Kota Bass, menyatakan bahwa "Wali kota lebih memilih kekacauan daripada penegakan hukum" dan menegaskan bahwa operasi akan terus berlanjut.

LAPD tidak dilibatkan dalam penangkapan, namun diturunkan untuk mengatasi kerusuhan sipil dan mengepung pengadilan federal serta penjara lokal yang menjadi titik konsentrasi massa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)