Gencatan Senjata Gaza Dimulai Hari Ini, Sandera dan Tahanan Akan Dibebaskan

Warga berada di lokasi serangan Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Gencatan Senjata Gaza Dimulai Hari Ini, Sandera dan Tahanan Akan Dibebaskan

Willy Haryono • 19 January 2025 08:59

Gaza: Gencatan senjata dalam perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza akan resmi dimulai pada hari Minggu ini, 19 Januari 2025, menurut keterangan Qatar sebagai mediator.

Gencatan senjata dimaksudkan untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan pertempuran dan pengeboman yang menghancurkan. Tetapi dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan bahwa Israel mendapat dukungan Amerika Serikat (AS) untuk kembali berperang jika diperlukan.

Selama gencatan senjata awal 42 hari, Hamas akan melepaskan 33 sandera, tiga di antaranya hari Minggu ini, sedangkan Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina, beberapa di antaranya akan dideportasi.

Sejak mediator Qatar dan AS, yang menjadi perantara kesepakatan dengan Mesir, mengumumkan rincian kesepakatan gencatan senjata pada Rabu lalu, serangan Israel di Gaza terus berlanjut.

Sabtu kemarin, badan penyelamat pertahanan sipil Gaza mengatakan sedikitnya lima anggota dari satu keluarga tewas ketika sebuah serangan menghantam tenda mereka di Khan Younis di Gaza selatan.

Kekerasan Jelang Gencatan Senjata Gaza

Ledakan terdengar di atas Yerusalem ketika pemberontak Houthi asal Yaman meluncurkan rentetan rudal ke Israel sebagai bentuk dukungan bagi Palestina menjelang gencatan senjata.

Houthi mengatakan mereka menargetkan Kementerian Pertahanan di Tel Aviv dan juga menembakkan dua rudal ke kota pelabuhan Laut Merah, Eilat.

Di Tel Aviv, seorang penyerang yang digambarkan  polisi Israel sebagai "teroris" menikam dan melukai seorang pria berusia 30 tahun sebelum "dinetralkan" seorang warga sipil bersenjata.

"Sesuai dengan koordinasi para pihak dalam perjanjian dan para mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 08.30 pagi waktu setempat di hari Minggu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari.

Dalam lebih dari 15 bulan perang antara Hamas dan Israel, hanya ada satu gencatan senjata sebelumnya, selama satu pekan, yaitu pada November 2023. Kesepakatan itu juga melihat pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan tahanan Palestina.

Kejahatan Perang Israel

Netanyahu mengatakan Israel telah "mengubah wajah Timur Tengah" sejak perang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Ia mengatakan fase pertama 42 hari, yang dimulai pada hari Minggu, adalah "gencatan senjata sementara."

"Jika kami dipaksa untuk melanjutkan perang, kami akan melakukannya dengan kekerasan," tutur Netanyahu.

Hamas mengatakan Israel telah "gagal mencapai tujuan agresifnya" dan "hanya berhasil melakukan kejahatan perang yang mempermalukan martabat kemanusiaan."

Kementerian Kehakiman Israel mengatakan 737 tahanan Palestina akan dibebaskan sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan.

Baca juga:  Netanyahu: Trump Janji Dukung Aksi Militer di Gaza Jika Gencatan Senjata Dilanggar

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)