Terbesar Sejak 2022, Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Tewaskan 12 Orang

Kerusakan akibat serangan Rusia di salah satu wilayah Ukraina. (EPA-EFE)

Terbesar Sejak 2022, Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Tewaskan 12 Orang

Willy Haryono • 26 May 2025 07:04

Kyiv: Serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) besar-besaran Rusia kembali menargetkan ibu kota Ukraina, Kyiv, dan wilayah lain di negara itu untuk malam kedua berturut-turut, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya, kata otoritas terkait pada Minggu dini hari.

Skala serangan itu sangat mencengangkan — Rusia menyerang Ukraina dengan 367 drone dan rudal, menjadikannya serangan tunggal terbesar dalam perang yang berlangsung lebih dari tiga tahun, menurut Yuriy Ihnat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina.

Secara keseluruhan, Rusia menggunakan 69 rudal dari berbagai jenis dan 298 drone, termasuk jenis Shahed yang dirancang Iran, kata Ihnat kepada The Associated Press dan dikutip NPR, Senin, 26 Mei 2025.

“Ini adalah serangan paling besar dalam hal jumlah senjata serangan udara di wilayah Ukraina sejak dimulainya invasi skala penuh pada tahun 2022," ucapnya.

Sejauh ini belum komentar langsung dari Moskow.

Bagi Kyiv, serangan kali ini terasa begitu memukul karena berlangsung di Hari Kyiv, hari libur nasional yang jatuh pada hari Minggu terakhir bulan Mei untuk memperingati berdirinya kota itu di abad ke-5.

'Serangan yang disengaja'

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa rudal dan drone Rusia menghantam lebih dari 30 kota dan desa di seluruh Ukraina, dan mendesak mitra-mitra Barat untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia.

Itu telah menjadi tuntutan lama Zelensky, tetapi tuntutan itu — meski ada peringatan kepada Moskow oleh Amerika Serikat dan Eropa — belum terwujud dalam cara-cara untuk mencegah serangan Rusia.

Zelensky menulis di media sosial X bahwa target-target hari Minggu itu meliputi wilayah Kyiv, Zhytomyr, Khmelnytskyi, Ternopil, Chernihiv, Sumy, Odesa, Poltava, Dnipro, Mykolaiv, Kharkiv, dan Cherkasy.

"Ini adalah serangan yang disengaja terhadap kota-kota biasa. Bangunan-bangunan perumahan biasa dihancurkan dan dirusak," tuturnya.

"Tanpa tekanan yang benar-benar kuat pada kepemimpinan Rusia, kebrutalan ini tidak dapat dihentikan. Sanksi pasti akan membantu," lanjut Zelensky.

"Tekad itu penting sekarang — tekad Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan semua pihak di seluruh dunia yang mencari perdamaian,” ungkapnya.

Baca juga:  Rusia Serang Habis-habisan Kyiv, Zelensky: Moskow Tak Berniat Akhiri Perang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)