Ilustrasi. Medcom.id.
Devi Harahap • 1 November 2024 10:29
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta mengajak masyarakat lebih cermat dalam membaca hasil survei. Terutama, di masa kampanye Pilkada 2024.
Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Hubungan Masyarakat KPU Jakarta Astri Megatari menyatakan hasil survei akan dipengaruhi oleh sistem metodologi yang digunakan. Sehingga, publik harus memahami apabila menemukan perbedaan antara survei satu dengan lainnya.
"Kita harus lebih cermat lagi dalam membaca hasil survei tidak hanya sekadar membaca judulnya saja tapi lebih dalam lagi mengenai metodologi yang mereka pakai dan sebagainya. Mungkin saja ada hipotesa-hipotesa yang diuji sehingga mengeluarkan hasil yang seperti itu," ujar Astri di Jakarta, pada Jumat, 1 Oktober 2024.
Astri mengungkapkan pada Pilkada Jakarta 2024 ada delapan lembaga yang sudah terakreditasi oleh KPU Jakarta. Kedelapannya yakni Poltracking Indonesia, Kompas Media Nusantara, Charta Politika Indonesia, VoxPol Center, Cyrus Network, KedaiKOPI, Indikator, dan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
"Untuk lembaga survei memang ini salah satu hal yang kemudian diakomodasi dalam Pilkada Jakarta. Lembaga-lembaga ini mengikuti aturan yang berlaku yakni Keputusan KPU Nomor 328 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pendaftaran Pemantau atau Lembaga Survei," jelasnya.
Baca juga: Ini Respons Timses RIDO usai 7 Politisi KIM Plus Dukung Pramono-Rano |