Iran dan Israel saling ancam dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 30 October 2024 11:37
New York: Iran dan Israel menegang dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB (DK PBB) di New York, Amerika Serikat (AS). Kedua perwakilan negara saling melempar ancaman dalam pertemuan yang digelar Senin, 28 Oktober 2024 itu.
Pertemuan tersebut diadakan dengan tujuan meredakan permusuhan antara kedua negara.
Iran meminta pertemuan tersebut setelah serangan udara Israel selama akhir pekan menargetkan fasilitas rudal Iran.
Serangan tersebut merupakan respons Israel terhadap serangan Iran di Tel Aviv awal bulan ini.
“Iran memiliki hak yang melekat untuk menanggapi tindakan agresi ini pada waktu yang dipilihnya,” kata Perwakilan Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amir Saeid Iravani kepada Dewan, dilansir dari AFP.
Hal tersebut ditanggapi perwakilan Israel.
“Ini adalah peringatan terakhir,” kata Danny Danon, duta besar Israel untuk PBB, langsung kepada Iran.
“Israel telah menunjukkan pengekangan, tetapi mulai sekarang Anda hanya akan melihat kekuatan. Setiap agresi lebih lanjut akan dihadapi dengan tindakan yang kuat dan cepat,” lanjut Danon.
Dia menyerukan sanksi keras terhadap Iran, terutama untuk mencegah negara itu mengembangkan senjata nuklir.
Meskipun Iran tidak diharapkan untuk bertindak segera, presiden negara tersebut telah mengatakan bahwa Iran akan menanggapinya dengan "tepat."
Selama pertemuan Dewan Keamanan, Amerika Serikat - sekutu Israel - juga memperingatkan Iran tentang "konsekuensi berat" jika Iran mengambil tindakan yang lebih agresif terhadap Israel atau personel AS di Timur Tengah.
“Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela diri. Jangan sampai ada kebingungan. Amerika Serikat tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut. Kami percaya bahwa ini harus menjadi akhir dari baku tembak langsung antara Israel dan Iran," tutup Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.
Baca juga: Israel Menanti ‘Balasan’ Usai Hantam Tempat Produksi Rudal Iran