Hindari Praktik Kecurangan Pemilu, Masyarakat Diajak Ikut Mengawasi

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

Hindari Praktik Kecurangan Pemilu, Masyarakat Diajak Ikut Mengawasi

Akmal Fauzi • 12 February 2024 18:41

Jakarta: Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Hurriyah meminta rakyat tidak hanya berperan sebagai voter dalam setiap pemilu. Ia mengajak masyarakat agar ikut mengawasi praktik kecurangan yang bisa terjadi saat pencoblosan pada 14 Februari.

Menurutnya, demokrasi hanya bisa tumbuh sehat, ketika kekuasaan diawasi, rakyat berdaulat, dan punya ruang partisipasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Selama ini, kata dia, rakyat banyak yang hanya menjadi voter di siklus lima tahunan pemilu, yang tugasnya hanya selesai di bilik suara. 

"Jangan hanya dimanfaatkan saat datang ke bilik suara. Rakyat harus ikut mengawasi praktik yang terjadi di lapangan," kata Hurriyah di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.

Hurriyah juga menyinggung kekeliruan cara pandang Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pendidikan politik masyarakat soal pemilu. Imbasnya, masyarakat hanya dimanfaatkan para kandidat peserta pemilu dengan janji-janji politik.
 

Baca juga: Pelanggaran Pemilu Diprediksi Masif hingga Hari Pencoblosan


Menurut dia, selama ini kampanye yang digaungkan KPU hanya soal ajakan masyarakat untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu. Mereka tidak menyediakan ruang bagi pemilih untuk mengenal lebih detail siapa calon pemimpin atau wakil rakyat yang menjadi peserta pemilu  

"Website utama KPU jarang digunakan pemilih untuk menjadi rujukan pemilih. Di satu sisi, yang digaungkan KPU hanya jumlah partisipasi politik, ayo ke TPS (tempat pemungutan suara). No, itu salah, kesadaran politik harus lebih terbangun," kata dia.

Dia menjelaskan, indikator keberhasilan KPU sebagai penyelenggara ialah diukur dari kesuksesan pemilu bisa berjalan jujur dan adil. Demikian juga dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Hurriyah menekankan agar lembaga pengawas itu tidak lembek ketika menemukan kecurangan khususnya saat pencoblosan pada 14 Februari nanti.

"Bawaslu soal pengawasan jangan lembek. Kita sudah melihat bagaimana demokrasi kita di pemilu ini dinodai oleh sikap pejabat negara," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)