Capres Anies Baswedan. Medcom.id/Fachri
Fachri Audhia Hafiez • 2 February 2024 19:57
Jakarta: Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menekankan bahwa pada 14 Februari 2024 merupakan momentum untuk memilih pemimpin yang mengatasnamakan rakyat. Bukan sekadar memilih sosok yang sering terpajang di baliho.
"13 hari dari sekarang akan memilih orang untuk diberikan kewenangan. Bukan memilih orang untuk dipajang fotonya di ruang kelas dan gedung-gedung, kantor-kantor pemerintahan. Kalau sekadar memilih orang untuk dipajang fotonya. Kita bandingkan keindahan foto di baliho pak, karena itu nanti kira-kira refleksinya," kata Anies dalam acara Sarasehan DPD RI Bersama Capres 2024: Menatap Kemajuan Daerah dan Sistem Ketatanegaraan RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 2 Februari 2024.
Anies mengatakan penting memilih sosok pemimpin yang mengambil keputusan atas nama rakyat serta negara. Rakyat menjadi tahu rekam jejak sebelum keputusan itu dikeluarkan.
"Rakyat indonesia berhak untuk tahu cara berpikirnya, cara mengambil keputusannya, rekam jejak keputusannya, seberapa menghormati kepada etika, seberapa menghargai pada prinsip prinsip bernegara," ujar Anies.
Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mendukung ruang dialog terbuka bagi capres dan cawapres. Lewat forum tersebut, masyarakat juga lebih kenal dengan calon pemimpinnya.
"Kita punya takaran, minimal dialog ini kita tahu apa pikirannya apa rencananya, apa rekam jejaknya dan ini cara yang terhormat," kata Anies.
Baca juga:
Anies Diyakini Sudah Kuasai Tema Debat Terakhir |