Ilustrasi pemungutan suara dalam pemilu. (Medcom.id)
Marcheilla Ariesta • 12 February 2024 20:04
Islamabad: PPLN atau Panitia Pemilu Luar Negeri di Islamabad, Pakistan, menggelar pemungutan suara di KBRI Islamabad pada Sabtu pekan kemarin. Proses pencoblosan ini diikuti lebih dari 800 warga negara Indonesia (WNI) yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) PPLN Islamabad.
Ratusan WNI dan keluarga mereka berbondong-bondong menuju satu-satunya TPS bagi mereka yang tinggal di Ibu kota Islamabad serta provinsi Punjab, Balochistan, dan Khyber Pakhtunkhwa (KPK). Dua nama terakhir merupakan provinsi paling rawan kekerasan selama pelaksanaan Pemilu Pakistan Kamis lalu.
"Saya tidak takut menempuh perjalanan sekitar 5 jam naik bus ke Islamabad. Di sini saya bisa lepas kangen sama orang Indonesia lainnya sambil makan seperti di kampung,” ucap Kaesih Ahmad, WNI yang menikah dengan warga Pakistan dan tinggal di daerah Mardan ini.
Tidak hanya nyoblos, kata Kaesih, ia juga bisa membuat paspor baru di Konsuler KBRI.
Perjalanan Kaesih cukup panjang karena beberapa gerbang menuju Diplomatic Enclave ditutup sehingga bus harus berputar arah beberapa kali. Banyak WNI yang sengaja berangkat ke Islamabad lebih awal, mengantisipasi dinamika keamanan pasca Pemilu Pakistan. Menuju KBRI Islamabad yang berlokasi di 'Red Zone' memang tidak mudah.
Aparat Pakistan menerapkan standar pengamanan yang lebih ketat untuk keluar masuk Diplomatic Enclave.
"Saya lebih banyak stand by di luar lokasi pencoblosan untuk membantu WNI bernegosiasi dengan aparat keamanan Pakistan. Beberapa WNI tidak mengantongi izin masuk Diplomatic Enclave," tutur Kol. Budi Wirman, Atase Pertahanan KBRI Islamabad.
Tidak saja oleh WNI yang punya hak pilih. KBRI Islamabad juga kedatangan para wartawan setempat dan pengamat dari Think Tank atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pakistan.
"Kegiatan sangat rapi dan teratur. Tidak tampak ketegangan antar pendukung para kandidat. Indonesia telah berhasil berdemokrasi dengan gembira," ungkap Dr. Farhat Asif, pengamat dari Institute of Peace and Diplomatic Studies (IPDS) Islamabad.