Ilustrasi. Medcom.id
Muhammad Syawaluddin • 26 November 2024 23:23
Makassar: Penyidik Polres Bantaeng masih melakukan penyelidikan terhadap kasus santri yang ditemukan tewas tergantung di pondok pesantren.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Bantaeng, Ipda Anak Agung Gede Wira, mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi yang diduga mengetahui kejadian tewasnya santri di pondok pesantren.
"Kalau untuk saat ini sudah ada 10 saksi baik itu dari pembina (pondok pesantren) maupun teman-teman korban," kata Agung di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa, 26 November 2024.
Agung mengatakan saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil otopsi yang telah dilakukan Dokpol Polda Sulawesi Selatan. Rencananya hasil tersebut bakal keluar beberapa minggu ke depan.
"Untuk hasil otopsi dari RS Bhayangkara untuk keluarnya tiga minggu sampai paling lama sebulan," jelasnya.
Pihaknya juga telah mendatangi rumah korban untuk memberitahukan perkembangan penyelidikan kasus tersebut dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami juga sudah menyambangi rumah korban dan memberikan penjelasan terkait kasus dan untuk menunggu hasil forensik dari RS Bhayangkara," jelasnya.
Sebelumnya Jenazah RF, 14, seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang ditemukan tewas tergantung.
Peristiwa itu terjadi di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari, Dusun Tanetea, Desa Nipa-Nipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng pada Sabtu 23 November 2024 lalu, sekitar pukul 20.00 Wita.
Spesialis Forensik Dokpol Polda Sulawesi Selatan, Dr. Denny, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan otopsi terhadap santri yang diduga gantung diri tersebut.
Dr. Denny menyebut proses otopsi tersebut dilakukan kurang lebih selama tiga jam lamanya. Pihaknya melakukan pemeriksaan bagian luar hingga bagian dalam tubuh korban.
"Jadi, pemeriksaan luar, termasuk bagian dalam mayat juga kami lakukan," jelasnya.
Hanya saja pihaknya tidak bisa menyampaikan secara jelas terkait hasil pemeriksaan atau otopsi terhadap korban. Namun yang pasti ditemukan dugaan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Jadi untuk detail nya, itu tadi saya sampaikan, karena inikan masih dalam proses investigasi, yah. Tapi yang pasti, ada beberapa temuan dan kami duga tanda-tanda kekerasan," ujarnya.