Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.
Indriyani Astuti • 8 November 2023 12:43
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menampik tudingan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mudah diintervensi. Ia menyebut ada lebih dari 840.000 tempat pemungutan suara (TPS), sehingga kecurangan yang bersifat masif sulit dilakukan.
"Banyak yang menyampaikan bahwa pemilu kita ini gampang diintervensi. di intervensi dari mana? di setiap TPS itu ada saksi partai-partai," ujar Jokowi saat memberi sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
Selain saksi, ada aparat yang juga mengawasi TPS. Lalu, ada pula masyarakat dan media yang dapat terlibat. Pemilu dipastikan terbuka.
"Jadi jangan ada yang mencoba- coba untuk mengintervensi, karena jelas sangat sangat sulit, karena di TPS tadi saya sampaikan ada saksi-saksi dari partai-partai politik," tegas Presiden.
Jokowi mengakui beberapa waktu yang lalu mengajak para capres untuk makan siang bersama. Ia menjelaskan tujuan dari pertemuan itu untuk memberi pesan bahwa demokrasi harus dengan kompetisi sehat.
"Bersaing silahkan, berkompetisi silakan, kompetisi itu biasa dan wajar perbedaan politik perbedaan pilihan itu juga biasa dan wajar, jangan sampai yang di atas sudah makan-makan bersama yang dibawa di daerah masih ribut-ribut, " ujar Presiden.
Ia menegaskan agar bangsa tidak boleh dikorbankan karena pemilu. Kondusivitas dan stabilitas bangsa harus dijaga bersama-sama.
"Saya yakin dan percaya demokrasi di Indonesia sudah semakin berkualitas masyarakat juga semakin bijak dalam memilih," ujar presiden.
Presiden menekankan pentingnya kontestasi pemilu yang berkualitas, damai dan sejuk. Pemilu tanpa hoaks, ataupun ujaran-ujaran kebencian. Itu menjadi tugas penyelenggara pemilu.
"Oleh sebab itu saya ingatkan kepada kita semua agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail, mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail harus dicek harus diawasi harus turun ke lapangan untuk melihat," papar Jokowi.