Lewat Ekonomi Hijau, RI Bisa Keluar dari Middle Income Trap

Ilustrasi. Foto: Bappenas.

Lewat Ekonomi Hijau, RI Bisa Keluar dari Middle Income Trap

Media Indonesia • 3 July 2024 20:11

Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap dengan mengandalkan penerapan ekonomi hijau.
 
Dia menyebut penerapan ekonomi hijau dapat menciptakan lebih dari 4,4 juta lapangan kerja per tahun dan investasi baru. Hal ini diharapkan dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional sekitar enam sampai tujuh persen per tahun hingga 2045.
 
"Untuk itu sangat tepat ekonomi hijau ini penting agar kita bisa setara dgn negara-negara maju dan lepas dari middle income trap," ujar Airlangga lewat tayangan video dalam peluncuran Peta Jalan Ekonomi Sirkular dan Food Loss and Waste di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.
 
Menurut dia, untuk menuju Indonesia Emas 2045 dengan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, tidak hanya menggantungkan dari instrumen ekonomi dasar. Namun, dibarengi dengan penerapan ekonomi sirkular dan ekonomi hijau yang menitikberatkan pada aspek keberlanjutan.
 
"Ekonomi kita bisa bertransformasi menjadi ekonomi hijau yang berkelanjutan dengan menyeimbangkan aspek ekonomi sosial dan lingkungan sejalan dengan target Paris Agreement dan sesuai visi Indonesia Emas 2045," kata Politikus Golkar itu.
 

Manfaatkan dua peluang

 
Indonesia, lanjut Airlangga, memiliki dua peluang besar dalam pengembangan ekonomi hijau. Pertama, adanya aktivitas transisi ekonomi di sektor energi.
 
Upaya itu diarahkan dengan penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) seperti pemakaian energi surya, angin, hidro, dan biomassa. Lalu, upaya pengurangan emisi karbon dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
 
Selanjutnya, peluang pengembangan ekonomi hijau didapat dari keberadaan ekosistem kendaraan listrik yang tengah dibangun pemerintah.
 
"Tentunya pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi sirkular diharapkan dapat mendatangkan banyak investasi hijau," jelas Airlangga.
 
Baca juga: Punya Potensi Melimpah, Ekonomi Sirkular Bisa Nambah PDB RI hingga Rp638 Triliun
 

Pemain penting ekonomi hijau

 
Dalam kesempatan sama, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Matthew Downing berpandangan Indonesia bisa berperan sebagai pemain kunci dalam penerapan ekonomi hijau global dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya energi yang ramah lingkungan.
 
"Sebagai salah satu populasi terbesar, dan ekonomi terbesar keempat dunia, Indonesia adalah pemain yang sangat penting dalam ekonomi hijau," sebutnya.
 
Pemerintah Inggris dan Indonesia, ujar Matthew, akan terus mendukung beberapa inisiatif program kerja untuk mendorong bisnis keberlanjutan dan menciptakan peluang inovasi hijau, teknologi, dan sirkularitas.
 
"Tahun ini menandai peringatan ke-75 hubungan diplomatik Inggris-Indonesia, sesuatu yang sangat kami banggakan. Kami berharap dapat menjalin kolaborasi yang lebih kuat di masa depan," tutup dia.

(INSI NANTIKA JELITA)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)