Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso/Medcom.id
Jakarta: Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik Idulfitri 2024. Puncak arus mudik diperkirakan pada Jumat, 5 April 2024.
"Puncak mudik itu sekitar tanggal 5 ya antara tanggal 5 (April) dan puncak baliknya tanggal 15 (April) itu kita prediksinya seperti itu," kata Hal ini disampaikan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Maret 2024.
Hal tersebut diungkap Slamet dalam tactical floor game (TFG). Korlantas Polri telah mengantisipasi kepadatan kendaraan saat puncak mudik-balik Idulfitri 2024.
Slamet mengatakan TFG hari ini merupakan rangkaian Operasi Ketupat 2024 yang bertujuan melihat kesiapan para personel. TFG dihadiri oleh jajaran Direktur Lalu Lintas masing-masing Polda dari Jawa-Bali Sumatra, Lampung, hingga Sumatra Selatan.
Kegiatan TFG ini lanjutan dari rapat koordinasi lintas sektoral kesiapan pengelolaan arus lalu lintas mudik Lebaran 2024. Hal tersebut dilakukan bersama stakeholder terkait pada Selasa, 5 Maret 2024.
"Diharapkan dengan pelatihan TFG ini betul-betul para petugas itu bisa tahu, paham tentang apa-apa cara bertindak seperti apa yang harus dilakukan dan kesiapan-kesiapan baik kondisi jalan, kondisi masyarakat yang ada itu bisa tercover terantisipasi dengan baik termasuk juga di dalam penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk," ujar Slamet.
Slamet meyakini pengelolaan arus lalu lintas nanti berjalan baik karena semua jajaran sudah memahami cara bertindak. Cara bertindak lain yang akan dilakukan nanti di ruas jalan tol dan arteri saat arus mudik dan balik ialah pengalihan arus one way, contra flow, ganjil genap, dan pembatasan kendaraan sumbu tiga.
Aturan ini telah tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) yang ditandatangani Korlantas Polri bersama stakeholder terkait pada Selasa, 5 Maret 2024.
"Terkait dengan pembatasan ya, pembatasan kendara angkutan baik angkutan barang itu SKB-nya kita samakan dengan tahun lalu. Jadi waktunya tinggal kita sesuaikan kapan sidang isbatnya itu akan dimulai atau operasi ketupatnya itu akan di mulai," pungkas jenderal bintang satu itu.