Rencana PPP Ajukan Hak Angket Diminta Dibarengi Konsistensi

Ilustrasi PPP.

Rencana PPP Ajukan Hak Angket Diminta Dibarengi Konsistensi

Candra Yuri Nuralam • 2 March 2024 14:40

Jakarta: Rencana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajukan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024 diharapkan dibarengi dengan konsistensi seluruh kadernya. Jika tidak, rencana itu bakal kandas di tengah jalan.

“Saya rasa terjadi atau tidaknya ini (hak angket) soal konsistensi dan komitmen saja,” kata Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa kepada Medcom.id, Sabtu, 2 Maret 2024.

Herry menyebut konsistensi dari PPP penting dalam pengajuan hak angket. Apalagi, petingginya, yakni Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno, pernah memberikan sinyal bergabung dengan pemerintahan terpilih nanti.

“Dalam beberapa momentum elite PPP merespons soal hak angket cukup berbeda ya, misalnya Sandi Uno yang kurang sepakat soal ini meskipun elite lainnya berbicara lain,” ucap Herry.

Konsistensi ini juga penting untuk partai lain yang menyuarakan hak angket. Komitmen harus dinomorsatukan jika mau memastikan pemilu tidak ada kecurangan.

“Misalnya jika NasDem, PKB, dan PKS saja tidak komitmen dalam konteks hak angket maka ini malah akan menguap, persis juga PPP,” ujar Herry.

Rencana PPP mengajukan hak angket juga bakal kandas jika partai lain mengundurkan diri. Suara PPP di DPR tidak terlalu besar jika hanya dibantu PDIP.

“Suara PPP ini tidak terlalu signifikan jika hanya bersama PDIP, harus didukung oleh parpol lain yang suaranya pun cukup berpengaruh,” terang Herry.
 

Baca Juga: 

Pengamat: PPP Akan Dilemahkan jika Ajukan Hak Angket


Sebelumnya, PPP akhirnya menyatakan sikap mendukung usulan hak angket di DPR yang pertama kali diinisiasi calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Penegasan itu disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy.

"Ini bukan soal menang dan kalah, ini bukan soal sekedar kontra terhadap tuduhan bahwa kecurangan itu adalah narasi yang dibangun oleh pihak yang kalah. Ini soal bagaimana mengungkap apa yang terjadi pada saat Pemilu kemarin, ini soal meluruskan arah demokrasi kita yang sempat bengkok pada pelaksanaan pemilu," kata Romahurmuziy dalam keterangannya, Rabu, 28 Februari 2024.

Romahurmuziy membantah PPP berancang-ancang meninggalkan Ganjar Pranowo dan hendak bergabung ke kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang unggul sementara dalam hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)