Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis merosot.
Pada akhir perdagangan Kamis, 22 Agustus 2024, laju rupiah ditutup melemah 100 poin atau 0,65 persen menjadi Rp15.600 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.500 per USD. Nilai tukar (kurs) rupiah pada Kamis pagi turun enam poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.506 per USD.
Pada triwulan II-2024, transaksi berjalan mencatat defisit USD3 miliar ,setara dengan 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sementara defisit transaksi berjalan pada triwulan I-2024 tercatat sebesar USD2,4 miliar atau setara dengan 0,7 persen dari PDB.
Defisit transaksi berjalan melebar dari prediksi analis sebesar 0,85 persen dari PDB, didorong oleh defisit pendapatan primer yang meningkat secara musiman.
Penurunan suku bunga
Melansir Channel News Asia, Kamis, 22 Agustus 2024, risalah bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dirilis kemarin menunjukkan beberapa pembuat kebijakan bersedia mengurangi biaya pinjaman pada pertemuan bulan lalu.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan kebijakan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen pada 31 Juli namun membuka pintu bagi penurunan suku bunga pada pertemuan 17 hingga 18 September.
Pasar memperkirakan pertemuan September akan menjadi awal pelonggaran kebijakan The Fed, dengan penurunan suku bunga sebesar satu persentase poin diharapkan terjadi pada akhir tahun ini.
Risalah tersebut mengungkapkan kemajuan dalam menurunkan inflasi di tengah meningkatnya pengangguran telah memberikan alasan yang masuk akal untuk pemotongan seperempat persentase poin pada Juli.
Risalah tersebut juga menunjukkan berkurangnya kelompok pengambil kebijakan khawatir pelonggaran kebijakan moneter yang terlalu dini dapat memulai kembali inflasi.