Ilustrasi rupiah. Foto: MI.
Jakarta: Laju rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah terkoreksi setelah rapat notulen The Fed terbaru memangkas kemungkinan penurunan suku bunga The Fed.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun enam poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.506 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.500 per USD.
Laju rupiah terpengaruhi sikap Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2024 yang menahan suku bunga di level 6,25 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar tujuh persen. Level suku bunga tersebut sudah berjalan sejak April 2024.
BI mempertimbangkan stabilitas nilai tukar meskipun rupiah telah terapresiasi enam persen ke level Rp15.456 per USD dari penurunan terdalam sejak Juni 2024.
Pelaku pasar mencermati kondisi politik domestik jelang pendaftaran Pilkada 2024
Meskipun dalam iklim suku bunga tinggi permintaan kredit tetap terjaga dengan pertumbuhan 12,4 persen yoy pada Juli 2024. Sementara, pelaku pasar hari ini mencermati kondisi politik domestik menjelang pendaftaran Pilkada 2024.
Sementara itu mayoritas besar peserta rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 30-31 Juli menyadari jika data terus muncul sesuai dengan yang diharapkan, pelonggaran kebijakan pada rapat berikutnya kemungkinan akan tepat.
Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun, yang sensitif terhadap ekspektasi pemotongan suku bunga, bergerak ke 3,792 persen pada perdagangan akhir Rabu, mencapai level terendah dalam lebih dari dua minggu.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan pengusaha AS telah menciptakan 818 ribu pekerjaan atau lebih sedikit daripada yang diperkirakan sebelumnya dalam 12 bulan menjelang Maret.