Kemenkeu Catat Serapan MBG Rp52,9 Triliun, Penerima Capai 50,7 Juta Orang

Program Makan Bergizi Gratis. Foto: MTVN/Husna Syarief.

Kemenkeu Catat Serapan MBG Rp52,9 Triliun, Penerima Capai 50,7 Juta Orang

Ade Hapsari Lestarini • 19 December 2025 12:52

Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyerap anggaran sebesar Rp52,9 triliun per 15 Desember 2025. Nilai tersebut setara 74,6 persen dari pagu anggaran APBN sebesar Rp71 triliun.

"Makan Bergizi Gratis sampai dengan 15 Desember sudah Rp52,9 triliun atau 74,6 persen dari anggaran di APBN yang sebesar Rp71 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Desember 2025, dilansir Antara, Jumat, 19 Desember 2025.

Suahasil menyampaikan, realisasi penerima program MBG telah mencapai 50,7 juta orang dari target 82,9 juta orang. Penerima manfaat tersebut mencakup anak-anak, siswa, hingga ibu hamil.

Berdasarkan data terakhir, pelaksanaan program MBG telah didukung oleh 17.555 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia dan menyerap tenaga kerja sebanyak 741.985 orang. Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan skema percepatan pembangunan 8.200 SPPG atau dapur MBG di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) pada 2026.


Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Foto: MTVN/Husen Miftahudin.
 

 

Realisasi pembangunan dapur gizi masih jauh dari target


Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan percepatan tersebut dilakukan untuk mengejar target layanan bagi 82,9 juta penerima manfaat secara nasional. Ia menilai realisasi pembangunan dapur gizi di wilayah 3T hingga akhir 2025 masih jauh dari target.

"Di kawasan 3T itu, kita rencanakan 8.200, tapi yang mungkin baru akan selesai di akhir tahun ini sekitar 190 unit SPPG," kata Dadan usai rapat koordinasi penyelenggaraan MBG di Gedung Sate, Bandung.

Untuk menutup kekurangan infrastruktur tersebut, Dadan menegaskan kesiapan sumber daya manusia menjadi faktor kunci. Ia memastikan proses seleksi pegawai, termasuk melalui jalur PPPK dan CPNS BGN dengan Tes Kemampuan Dasar Akademik (TGAT), terus dipercepat.

"TGAT itu Februari pasti sebagian besar sudah selesai," ujar dia.

Dadan menambahkan, peta jalan BGN pada 2026 akan difokuskan pada keseimbangan wilayah. Selain pembangunan 8.200 SPPG di daerah terpencil, BGN juga menargetkan pengoperasian minimal 25.400 SPPG di kawasan aglomerasi atau perkotaan padat penduduk. Adapun untuk target jangka pendek hingga akhir 2025, BGN masih berupaya menyelesaikan pendirian 19 ribu SPPG di seluruh Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Ade Hapsari Lestarini)