Rupiah Tertekan, Pasar Cermati Arah Suku Bunga BI

Ilustrasi. Foto: dok MI/Susanto.

Rupiah Tertekan, Pasar Cermati Arah Suku Bunga BI

Ade Hapsari Lestarini • 19 December 2025 18:15

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta hari ini melemah 27 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.750 per USD dari sebelumnya Rp16.723 per USD.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi tekanan prospek pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI).

"Rupiah masih terus tertekan oleh prospek pemangkasan suku bunga BI," ucap Lukman kepada Antara, Jumat, 19 Desember 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menyatakan ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka pada 2026 dengan mempertimbangkan proyeksi inflasi yang tetap rendah dan terkendali dalam sasaran. Selain itu, kebijakan tersebut juga mempertimbangkan upaya bersama pemerintah dan berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

BI tercatat telah menurunkan suku bunga BI-Rate sebanyak enam kali dengan total 150 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. Penurunan dilakukan satu kali pada 2024 dan lima kali sepanjang 2025.


Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto
 

Peluang penurunan suku bunga


Terkait peluang penurunan suku bunga ke depan, BI akan terus mengevaluasi perkembangan setiap bulan melalui asesmen kondisi inflasi, pertumbuhan ekonomi, stabilitas nilai tukar rupiah, serta kondisi moneter lainnya.

"Ke depan diperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga, masing-masing 25 bps," ujar Lukman.

Di sisi lain, rupiah juga melemah seiring penguatan kembali dolar AS akibat keraguan investor terhadap data inflasi Amerika Serikat yang dirilis setelah penutupan sementara pemerintah federal.

Mengutip Anadolu, indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) tahunan AS tercatat sebesar 2,7 persen pada November 2025. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi pasar sebesar 3,1 persen dan turun dari tiga persen pada September 2025.

Adapun inflasi bulanan AS tercatat sebesar 0,2 persen pada November 2025, turun dari 0,3 persen pada September. Data inflasi Oktober tidak dirilis karena penutupan pemerintah federal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Ade Hapsari Lestarini)