Chief Agency Officer Sun Life Indonesia, Andrias Gunawan. Metrotvnews.com/Muhammad Adyatma Damardjati
Eko Nordiansyah • 3 December 2025 20:20
Jakarta: Upaya memperluas akses layanan keuangan di Indonesia semakin mengemuka seiring masih rendahnya tingkat inklusi di berbagai wilayah. Pelaku industri menilai bahwa penyebaran layanan finansial tidak dapat lagi terpusat di kota-kota besar, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan dan perencanaan keuangan terus meningkat.
Chief Agency Officer Sun Life Indonesia, Andrias Gunawan, menegaskan perluasan distribusi menjadi kunci untuk menjangkau keluarga di luar pusat ekonomi. Menurutnya, kesiapan agen dan jaringan pemasaran yang tersebar merata akan sangat memengaruhi keberhasilan edukasi masyarakat.
“Kami membangun jalur distribusi tidak hanya di satu kota besar, tetapi juga di tier-2 dan tier-3. Agen harus mengerti kebutuhan masyarakat agar bisa memberikan solusi yang tepat,” ujarnya dalam pemaparan acara konferensi pers Sun Life Indonesia di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Dorongan untuk memperluas akses keuangan juga disampaikan oleh Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo, yang menekankan pentingnya jangkauan layanan hingga kota-kota kecil. Ia menilai akses melalui kanal distribusi tradisional maupun kerja sama dengan perbankan menjadi strategi utama untuk menyentuh wilayah yang lebih luas.
“Dengan jaringan agen yang tersebar dari barat hingga timur, dan kemitraan dengan bank seperti CIMB Niaga dan Bank Muamalat, kami bisa menjangkau masyarakat lebih luas,” tutur dia.

(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Albertus menambahkan, perluasan jaringan ini relevan dengan kondisi inklusi keuangan nasional yang masih tertinggal dibanding tingkat literasi. Situasi ini mencerminkan adanya kesenjangan antara pengetahuan masyarakat tentang produk finansial dan tindakan nyata dalam memilikinya.
Selain memperkuat jaringan fisik, perusahaan juga mengandalkan penguatan kanal digital agar masyarakat lebih mudah mengakses informasi maupun layanan. Pendekatan digital dinilai semakin penting untuk menjangkau kelompok usia produktif yang mengandalkan platform daring dalam aktivitas sehari-hari.
Di tengah tantangan kondisi ekonomi dan naiknya biaya hidup, perluasan akses keuangan ke daerah-daerah berkembang dinilai dapat membantu keluarga meningkatkan ketahanan ekonomi.
Kehadiran layanan finansial yang lebih dekat diharapkan membuka ruang bagi masyarakat untuk mengelola risiko, merencanakan kebutuhan jangka panjang, serta memperkuat stabilitas ekonomi rumah tangga. (Muhammad Adyatma Damardjati)