Gedung DPR ilustrasi. MI/Bary Fathahillah.
Jakarta: Rapat paripurna ke-28 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 minim peserta. Hanya 36 anggota DPR yang hadir secara fisik dan 215 legislator secara daring.
Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyebut minimnya kehadiran anggota DPR patut diduga lantaran sibuk kampanye jelang Pemilu 2024. Para anggota dewan yang absen lebih memilih menyiapkan kampanye ketimbang menjalankan tugasnya di parlemen.
"Saya menduga tata tertib (tatib) era pandemi tak segera dirubah karena dengan dibolehkannya kehadiran virtual, anggota DPR sudah bisa menetap sementara di daerah pemilihan untuk urusan kampanye," kata Lucius kepada Media Indonesia, Selasa, 4 Juli 2023.
Selain itu, ia menilai minimnya anggota DPR yang hadir dalam paripurna semakin menunjukkan kemalasan para wakil rakyat. Kendati, fenomena ini sejatinya bukan cerita baru.
"Saya kira ketidakhadiran aliasa kemalasan menghadiri paripurna yang bagi publik menjadi sesuatu yang penting, tetapi bagi anggota DPR sepele," ungkapnya.
Kalau toh tatib membolehkan, Lucius mengatakan DPR seharusnya segera mengubah aturan itu terkait kehadiran dalam rapat paripurna. Sebab, pemerintah telah terang-terangan mencabut status pandemi covid-19.
"Sebagai lembaga tinggi negara, memalukan sesungguhnya melihat dinamika lembaga sekelas DPR begitu lelet sekedar untuk membuat aturan bagi diri mereka sendiri. Mestinya begitu pemerintah menetapkan berakhirnya pandemi, saat yang sama DPR langsung mengembalikan tatib DPR ke tatib lama sebelum pandemi," papar dia.
