Listrik IKN Harus Efisien dan Bersih

Ilustrasi IKN Nusantara. Foto: Dokumen Kementerian PUPR

Listrik IKN Harus Efisien dan Bersih

Annisa Ayu Artanti • 13 September 2023 11:25

Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Mineral (ESDM) mendorong pemanfaatan energi yang efisien dan nol karbon untuk mendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai kota yang smart, green, beautiful, dan accessible.
 
"Karena IKN harus menjadi kota yang smart, green, beautiful, dan accessible, nanti kita lihat kalau dari sisi energi harus seperti apa. Kalau smart kaitannya penggunaan energi harus efisien. Kalau green, berarti sumber energi harus bersih dan less carbon emission, kalau bisa tidak ada karbon di situ," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dalam siaran pers, Rabu, 13 September 2023.
 
Dadan menyampaikan saat ini pengembangan pembangkit di IKN direncanakan bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Selain itu, untuk tahap awal pemanfaatan listrik, akan dibangun transmisi tenaga listrik secara bertahap sejalan dengan perkembangan IKN.
 
"Ada beberapa yang sedang berjalan dari sisi proyek. Satu sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, sebesar 1.053 MW. Memang jauh dari IKN dan sedang direncanakan untuk menarik transmisinya ke IKN. Memang IKN sebenarnya secara konstruksi listrik memang kecil di awal, nanti pembangunan transmisi dilakukan bertahap sejalan dengan perkembangan kota tersebut," ujar Dadan.

Baca juga: IKN Dapat Kucuran Investasi untuk Sektor Hiburan hingga Rp2 Triliun
 
Kementerian ESDM juga mendorong pemanfaatan EBT lainnya yang dapat segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN. Sebagai contoh adalah pembangunan solar farm dari tenaga surya atau dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di gedung-gedung perkantoran. Selain itu, juga tengah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tanah Laut sebesar 780 MW dengan rencana Commercial Operation Date (COD) pada 2024.
 
"Ini bisa kita dorong untuk mempercepat penyediaan energi bersih," imbuh Dadan. 

Beban puncak kelistrikan di IKN

Pada kesempatan itu, Dadan juga menyampaikan beban puncak kelistrikan di IKN pada 2045 mencapai 791,71 MW dan total kapasitas ditargetkan sebesar 1.051 MW. 
 
Sementara untuk 2-3 tahun pertama, penyediaan tenaga listrik masih akan tersambung dengan sistem transmisi yang sudah ada sekarang, kemudian dibangun pembangkit yang bersih secara bertahap.
 
"Kota ini akan tumbuh dan siap secara lengkap kalau yang saya pahami, itu di 2045. Secara konsumsi listriknya akan masuk dan nanti akan naik. Kami perkirakan di tiga tahun awal beban puncak mencapai 73 MW, sehingga kebutuhan listrik adalah 81 MW. Kemudian akan naik sampai 2045 nanti 1.000 MW. Ini yang terus kita dorong untuk hal tersebut. Yang sudah pasti memang tidak ada pilihan bahwa bukan pembangkit yang bersih. Ini sudah sama-sama dipahami dan disepakati," jelas Dadan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)