Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat melakukan pengecekan harga pangan di sejumlah pasar. Foto: dok Bulog.
Bos Bulog Pastikan Harga Pangan di Bawah HET
Husen Miftahudin • 25 December 2025 08:54
Jakarta: Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani bersama Tim dari Satgas Pangan melakukan pengecekan harga sejumlah komoditi pangan di Pasar Rawamangun, Pasar Induk Beras Cipinang, dan ritel modern di Cempaka Putih untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan pokok tetap terjaga.
Saat pengecekan, rombongan memantau langsung harga sejumlah komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, telur ayam ras, dan kebutuhan pangan lainnya. Para pedagang diajak berdialog untuk mengetahui kondisi pasokan, tingkat penjualan, serta kendala yang dihadapi menjelang hari besar keagamaan.
"Monitoring ini kami lakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan dengan harga yang wajar dan sesuai ketentuan pemerintah, terutama menjelang momentum besar seperti Natal. Di beberapa pasar tadi, khususnya untuk komoditas beras, kami melihat harga relatif stabil dan bahkan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET)," ucap Rizal di sela-sela kegiatan pengecekan, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis, 25 Desember 2025.
Adapun, harga beras medium dan premium dijual di bawah HET yang ditetapkan pemerintah. Untuk beras medium, harga HET ditetapkan sebesar Rp13.500 per kilogram, sementara beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram. Namun di lapangan, harga rata-rata beras medium ditemukan di bawah Rp13.000 per kilogram, sedangkan beras premium dijual di bawah Rp14.000 per kilogram.
Selain itu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan oleh Perum Bulog juga ditemukan telah dijual sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas), yakni Rp12.500 per kilogram. Keberadaan beras SPHP di pasar dinilai sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau, sekaligus menjadi instrumen penting dalam menekan potensi kenaikan harga.
Meski demikian, dalam kegiatan monitoring tersebut juga ditemukan sejumlah komoditas yang harganya sedikit melebihi HET. Salah satunya adalah minyak goreng rakyat Minyakita dan juga telur ayam ras yang dijual sedikit lebih tinggi dari HET.
Menanggapi kondisi tersebut, Rizal menegaskan pentingnya peran Satgas Pangan dalam melakukan tindak lanjut secara tegas dan terukur. "Jika ditemukan adanya permainan harga di tingkat pengecer, maka sanksi harus diberikan sesuai ketentuan yang berlaku," ucap dia.
| Baca juga: Bulog Tegaskan Keterbukaan Informasi Publik Demi Penciptaan Ketahanan Pangan |

(Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat melakukan pengecekan harga pangan di sejumlah pasar. Foto: dok Bulog)
Hujan hambat distribusi cabai ke pasar
Selanjutnya Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan I Gusti Ketut Astawa mengatakan, secara produksi pasokan cabai sebenarnya melimpah. Namun, faktor cuaca hujan memengaruhi kelancaran panen dan distribusi ke pasar.
"Produksi cabai sangat banyak, tetapi kondisi hujan memang mengganggu. Kemarin Pak Mentan sudah mendorong hampir 40 ton cabai dari Bener Meriah, Aceh, ke Jakarta. Dampaknya sudah terlihat, harga cabai mulai turun," ujar Ketut.
Melalui kegiatan monitoring ini, Perum Bulog bersama seluruh pemangku kepentingan menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat. Upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan tidak hanya dilakukan melalui kebijakan di atas kertas, tetapi juga melalui pengawasan langsung di lapangan.
Dengan sinergi yang kuat antarinstansi, pemerintah optimistis masyarakat dapat menyambut perayaan Natal 2025 dengan tenang, tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga maupun kelangkaan bahan pangan pokok.