Aksi damai Ojol di Jakarta, Jumat, 7 November 2025. (Istimewa)
Lukman Diah Sari • 8 November 2025 10:47
Jakarta: Massa pengemudi ojek online yang tergabung dalam komunitas URC Bergerak menggelar aksi damai di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Jumat, 7 November 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk aspirasi terhadap rencana penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur ekosistem transportasi daring di Indonesia.
Dalam orasinya, perwakilan URC menegaskan pentingnya pelibatan langsung mitra pengemudi dalam setiap pembahasan regulasi. Mereka menolak apabila aturan disusun sepihak tanpa melibatkan perwakilan pengemudi di lapangan.
“Perpres yang akan diterbitkan harus berkeadilan. Adil untuk semua pihak, jangan sampai timpang. Kami ingin memastikan kebijakan ini berpihak kepada pengemudi," ujar perwakilan URC, Ahmad Bakrie seusai audiensi dengan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Istana Merdeka, Jumat, 7 November 2025.
Aksi damai Ojol di Jakarta, Jumat, 7 November 2025. (Istimewa)
Dalam aksi ini, massa ojol URC Bergerak menyerahkan empat tuntutan. Yaitu:
- Menolak pemotongan komisi 10 persen dari penghasilan pengemudi.
- Menolak perubahan status menjadi karyawan tetap yang menghilangkan fleksibilitas kerja.
- Mendorong agar pembahasan regulasi melibatkan perwakilan pengemudi asli di lapangan.
- Menuntut hadirnya payung hukum yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh pelaku transportasi daring.
Aksi ini dihadiri sekitar 2.000 pengemudi ojol dari wilayah Jabodetabek, dan berlangsung tertib. Perwakilan URC diterima langsung oleh Wamensesneg Juri Ardiantoro, yang menyatakan akan meninjau kembali rancangan Perpres dan memastikan partisipasi komunitas ojol dalam pembahasan selanjutnya.
"Alhamdulillah, aspirasi kami diterima dengan baik. Pemerintah juga memberi perhatian khusus terhadap pengemudi perempuan (ladies ojol),” ujar Perwakilan URC, Khasanah.
Di akhir aksi, para peserta melakukan hening cipta dan doa bersama bagi para pejuang ojol yang telah berpulang, seperti Affan Kurniawan dan Rusdamdiansyah. Momen itu menjadi simbol perjuangan panjang komunitas pengemudi online selama satu dekade.