Masih Lemah, Rupiah Ditutup Parkir di Level Rp16.717/USD

Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS. Foto: MI/Usman Iskandar.

Masih Lemah, Rupiah Ditutup Parkir di Level Rp16.717/USD

Husen Miftahudin • 5 November 2025 15:40

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan.

Mengutip data Bloomberg, Rabu, 5 November 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.717 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sembilan poin atau setara 0,05 persen dari posisi Rp16.708 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah sembilan poin, sebelumnya sempat melemah 20 poin di level Rp16.717 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.708 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.

Di perdagangan hari ini, rentang pergerakan rupiah berada pada level Rp16.711 per USD hingga Rp16.746 per USD. Sementara year to date (ytd) return tercatat 3,63 persen.

Sementara itu, data Yahoo Finance menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.700 per USD. Rupiah melemah tipis lima poin atau setara 0,03 persen dari Rp16.695 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.729 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah lima poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.724 per USD.
 

Baca juga: Indonesia Cetak Pertumbuhan Ekonomi 5,04% di Kuartal III
 

Dolar AS terus menguat


Ibrahim mengungkapkan dolar AS terus menguat sejak pekan lalu, setelah The Fed mengatakan pemotongan suku bunga Desember belum pasti. Meskipun bank sentral memang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober, langkah tersebut telah diperhitungkan secara luas, dan tidak banyak menghambat penguatan dolar. 

Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 69,8 persen The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember, dan peluang sebesar 30,2 persen untuk mempertahankan suku bunga, menurut CME Fedwatch.

Sementara itu, penutupan pemerintah federal AS telah memasuki minggu keenam dan siap menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS. Upaya terbaru untuk memecahkan kebuntuan, dengan meloloskan undang-undang sementara yang didukung Partai Republik melalui Kongres, gagal di Senat untuk ke-14 kalinya pada hari Selasa.

Menurut Ibrahim, fokus pasar hari ini adalah data penggajian swasta AS periode Oktober untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter The Fed. 

"Perubahan Ketenagakerjaan Non-Pertanian ADP diperkirakan akan menunjukkan penambahan 25 ribu lapangan kerja, dibandingkan dengan penurunan 32 ribu pada pembacaan sebelumnya," jelas Ibrahim.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04%


Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal III-2025. Pertumbuhan ini menunjukkan laju ekonomi nasional tetap solid di tengah ketidakpastian global. 

Secara kuartal (quarter-to-quarter), perekonomian tumbuh 1,43 persen dibandingkan kuartal II-2025. Sementara secara kumulatif, sepanjang periode Januari-September 2025, ekonomi nasional tumbuh 5,01 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 bila dibandingkan dengan kuartal III-2024 atau secara (yoy) tumbuh sebesar 5,04 persen. Bila dibandingkan dengan kuartal II-2025 tumbuh sebesar 1,43 persen. Secara year-on-year, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen sepanjang periode Januari sampai September 2025.

Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto pada kuartal III-2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp6.060 triliun, kemudian atas dasar harga konstan Rp3.444,8 triliun sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 bila dibandingkan dengan kuartal III-2024 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,04 persen.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.710 per USD hingga Rp16.760 per USD," jelas Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)