Putin Umumkan Gencatan Senjata Sepihak di Ukraina pada Perayaan Paskah

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Anadolu Agency)

Putin Umumkan Gencatan Senjata Sepihak di Ukraina pada Perayaan Paskah

Willy Haryono • 20 April 2025 09:36

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata satu hari yang mengejutkan di Ukraina pada hari Sabtu untuk perayaan Paskah. Tetapi Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia terus melepaskan tembakan artileri di beberapa wilayah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah menolak usulan gencatan senjata yang ditengahi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bulan lalu dan tidak dapat dipercaya.

Langkah sepihak Putin, yang berlangsung selama 30 jam, menyusul pengumuman Washington bahwa mereka dapat menghentikan perundingan damai dalam beberapa hari kecuali Moskow dan Kyiv menunjukkan bahwa mereka serius untuk bernegosiasi.

Putin memerintahkan pertempuran untuk dihentikan mulai pukul 6 sore waktu Moskow (1500 GMT) pada hari Sabtu hingga tengah malam pada Minggu.

"Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah. Saya memerintahkan penghentian semua kegiatan militer untuk periode ini," kata Putin kepada Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Rusia, dalam sebuah pertemuan yang disiarkan televisi.

"Kami berasumsi bahwa Ukraina akan mengikuti contoh kami. Pada saat yang sama, pasukan kami harus siap untuk menangkal kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, serta tindakan agresif apa pun,” sambungnya, dikutip dari The Telegraph Online, Minggu, 20 April 2025.

Tak lama setelah pengumuman, sekitar satu jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku, sirene serangan udara berbunyi di Kyiv. Peringatan lain diberlakukan sebentar di Kyiv dan wilayah di sekitar ibu kota sekitar empat jam setelah batas waktu gencatan senjata.

Zelensky menolak usulan tersebut sebagai "upaya lain Putin untuk mempermainkan nyawa manusia.” Hingga 45 menit sebelum gencatan senjata dimulai, pesawat Ukraina menangkis serangan udara Rusia, kata Zelensky dalam sebuah tulisan di media sosial X.

Menolak Gencatan Senjata

Masih di X, Zelensky mengutip komandan tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, yang mengatakan bahwa operasi penyerangan Rusia "berlanjut di beberapa sektor garis depan, dan tembakan artileri Rusia belum mereda."

"Karena itu, tidak ada kepercayaan pada kata-kata yang keluar dari Moskow,” tegasnya.

Zelensky kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang laporan Syrskyi, dengan mengatakan bahwa gencatan senjata Putin tidak berlaku untuk wilayah Kursk dan Belgorod milik Rusia, wilayah perbatasan tempat pasukan Ukraina melakukan penyerbuan dan tempat permusuhan masih berlangsung.

"Pertempuran terus berlanjut, serangan Rusia terus berlanjut," tulisnya, tanpa memberikan bukti.

Zelensky mengatakan bahwa di beberapa wilayah di sepanjang garis depan, "artileri Rusia masih berbunyi, alih-alih ada janji untuk diam dari pemimpin Rusia. Drone Rusia digunakan. Di beberapa sektor, situasinya lebih tenang."

Ia mengingat kembali bahwa Rusia bulan lalu menolak gencatan senjata penuh selama 30 hari yang diusulkan AS dan mengatakan bahwa jika Moskow setuju untuk "benar-benar terlibat dalam format diam penuh dan tanpa syarat, Ukraina akan bertindak sesuai dengan tindakan Rusia itu.”

"Jika gencatan senjata lengkap benar-benar terjadi, Ukraina mengusulkan untuk memperpanjangnya setelah hari Paskah tanggal 20 April," tulis Zelensky.

Baca juga:  Mayoritas Rakyat Amerika Merasa Trump 'Terlalu Berpihak' dengan Rusia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)