Tengkleng Kepala Kambing, Sajian Unik Nan Menarik di Solo

Solo: Kota Solo terkenal dengan wisata kuliner. Salah satu kuliner yang terkenal dari Kota Bengawan adalah tengkleng, sajian khas Kota Solo dengan bahan utama tulang kambing, jeroan dimasak dengan bumbu rempah.

Berbeda dengan tengkleng biasa, Warung makan Sate Buntel Badran menyajikan tengkleng segar dari kepala kambing utuh. Diolah dengan cara dipresto, kepala kambing disajikan dalam bentuk utuh di atas piring.

Sang pemilik warung makan, Henny Adi Hapsari, mengatakan olahan tengkleng kepala kambing utuh di tempatnya merupakan menu baru yang eksis selama satu setengah tahun terakhir. Menu tersebut melengkapi menu utama sate buntel, tengkleng dan gulai di warungnya.

"Awalnya suami saya kan sering melihat mukbang, ada yang menyajikan kepala kambing utuh. Kayaknya enak, makanya kita coba. Kita trial membuatnya dengan cara dipresto. Kita coba masak tengkleng segar, dan ternyata banyak yang suka," kata Henny di Solo, Sabtu, 25 Oktober 2025.
 

Baca:  Nasi Jagal, Kuliner Legendaris Kota Tangerang dengan Olahan Daging Penuh Rempah

Semula menu tengkleng kepala kambing utuh disajikan berdasarkan pesanan yang kebanyakan datang dari tamu luar kota. Namun lama kelamaan, peminat tengkleng kepala kambing utuh meningkat.

"Karena ternyata peminatnya banyak, maka kita masukkan ke dalam menu utama. Masaknya bisa sesuai selera pedasnya. Kalau dipresto lebih empuk. Biasanya satu porsi untuk ramai-ramai," jelas Henny.

Satu porsi tengkleng kepala kambing di warung beralamatkan di Badran, Purwosari, Laweyan, Solo tersebut dibanderol dengan harga Rp225 ribu. Pengunjung bebas menikmatinya beramai-ramai atau untuk porsi sendiri.

Salah satu pembeli, Wisnu Hartanto mengaku menjadi salah satu penikmat setia tengkleng kepala kambing. Menurutnya, cara olah kepala kambing dengan dipresto membuat rempah semakin merasuk.

"Rasanya unik, gurihnya sampai ke dalam. Kalau sudah tahu, rasanya ngangeni (membuat kangen). Ini dipresto, dagingnya lebih empuk, bumbunya sangat merasuk jadi nikmat. Kalau Ndak dipresto, mungkin rasanya masih agak alot," ungkap Wisnu.