Ilustrasi. Foto: Freepik
Ade Hapsari Lestarini • 18 June 2025 08:50
Jakarta: Pasar aset kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir.
Harga bitcoin, yang sempat menyentuh titik terendah di USD104.601, kini diperdagangkan di kisaran USD106.662, mencerminkan fluktuasi sekitar dua persen dalam kurun 24 jam terakhir.
Konflik berskala besar antara Israel dan Iran, termasuk laporan mengenai eskalasi nuklir, memicu ketidakpastian di pasar global dan mendorong investor untuk menarik diri dari aset berisiko tinggi.
Tidak terkecuali pasar kripto, yang meskipun kerap disebut sebagai alternatif terhadap sistem keuangan tradisional, tetap menunjukkan sensitivitas terhadap ketegangan geopolitik.
Melihat kondisi ini, Upbit Indonesia menegaskan pentingnya sikap tenang, kesiapan, dan pandangan jangka panjang bagi para pelaku pasar.
"Kami memahami situasi global yang penuh ketidakpastian bisa menimbulkan kekhawatiran. Namun, perlu diingat volatilitas adalah bagian dari dinamika alami pasar aset digital," ujar Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi, dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 Juni 2025.
Menurut dia, fundamental teknologi blockchain tetap kuat. Dalam jangka panjang, pihaknya percaya potensi aset digital tidak hanya bertahan, tetapi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi global.
Baca juga: Konflik Israel-Iran Bikin Harga Bitcoin Terjun Bebas hingga di Bawah USD105 Ribu |