Konflik Israel-Iran Bikin Harga Bitcoin Terjun Bebas hingga di Bawah USD105 Ribu

Vice President Indodax Antony Kusuma. Foto: dok Indodax.

Konflik Israel-Iran Bikin Harga Bitcoin Terjun Bebas hingga di Bawah USD105 Ribu

Husen Miftahudin • 13 June 2025 21:49

Jakarta: Bitcoin tengah turun di bawah USD105 ribu di tengah memanasnya ketegangan geopolitik dan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif dan spot, sehingga memberikan tekanan negatif yang luas bagi pasar kripto.
 
Penurunan terjadi saat serangan Israel terhadap Iran tengah menjadi pusat perhatian, mendorong para investor lebih memilih untuk mencari instrumen yang lebih aman dan menjauh dari risiko.
 
Berdasarkan data Coinglass, likuidasi bitcoin mencapai USD1,148 juta, saat berita ini ditulis. Volume perdagangan bitcoin juga mencapai USD369 miliar, sementara total kapitalisasi pasar kripto turun 3,38 persen.
 
Ethereum (ETH) turun 9,5 persen, XRP turun 5,71 persen, dan Solana (SOL) turun 10,16 persen. Penurunan tersebut memberi sinyal lebih hati-hati bagi pasar, apalagi saat pergerakan saat ini tampak mirip dengan yang terjadi pada Januari 2025.
 
"Ini memang sebuah proses yang normal dan masih sehat di tengah uptrend yang tengah terjadi. Investor tengah melakukan proses pengambilan reposition, sambil menunggu momentum yang lebih matang untuk melangkah lebih jauh," kata Vice President Indodax Antony Kusuma merespons peristiwa tersebut, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 13 Juni 2025.
 
Antony juga melihat proses likuidasi massal saat ini bukan sebuah sinyal negatif yang harus ditakuti, tapi justru sebuah pembersihan leverage yang memang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pasar. "Ini seperti proses detoksifikasi. Pasar tengah membersihkan posisi yang dianggap overleveraged sehingga nantinya pergerakan lebih sehat dan lebih matang saat terjadi rebound," jelas dia.
 
Antony menekankan investor yang mampu menjaga visi jangka panjang dan mampu melakukan pembelian saat terjadi kepanikan justru dapat memperoleh peluang yang lebih besar. "Ketidakpastian memang selalu menjadi tantangan, tapi juga peluang, jika kita mampu belajar dan menjaga mental yang matang saat terjadi gejolak di pasar," paparnya.
 
Proses likuidasi juga terjadi seiring adopsi yang terus meluas dan perbaikan aspek teknologi yang tengah terjadi di ekosistem kripto.
 

Baca juga: Bitcoin Melejit Lagi, Harganya Kini Nyaris Rp1,8 Miliar/Koin


(Ilustrasi. Foto: dok KBI)
 

Makin terhimpit oleh kondisi makroekonomi

 
Selain tekanan dari likuidasi dan pola pergerakan yang serupa, jelas Antony, bitcoin juga tengah terhimpit oleh kondisi makroekonomi, yaitu peluang penurunan suku bunga The Fed yang kian menipis.
 
The FedWatch tool mencatat probabilitas untuk terjadi penurunan suku bunga saat pertemuan FOMC 18 Juni 2025 mencapai nol persen. Investor tengah meletakkan probabilitas lebih besar (99,8 persen) bagi The Fed untuk menahan tingkat bunga saat pertemuan tersebut.
 
Selain Fed dan inflasi, investor juga tengah mencermati rilis data Producer Price Index (PPI) AS pada 12 Juni 2025. Indeks harga konsumen (CPI) AS tercatat 2,4 persen. Rilis data PPI tersebut juga berpotensi menambah tekanan negatif bagi pergerakan bitcoin.
 
Antony juga mengimbau investor untuk belajar lebih mandiri, melakukan riset, dan memahami instrumen yang dibelinya, bukan hanya berdasarkan rumor atau pergerakan sesaat.
 
"Ini saatnya melakukan due diligence, mencari peluang yang sesuai dengan visi dan toleransi risiko masing-masing, sehingga dapat mencapai tujuan investasi yang lebih matang dan maksimal," tegasnya.
 
Platform yang dapat dipercaya juga penting. Indodax, kata Antony, selalu menjaga keamanan dan transparansi demi melindungi dana nasabah. "Kami juga terus melakukan edukasi dan menyediakan informasi terkini mengenai pergerakan pasar dan teknologi blockchain, sehingga nasabah lebih matang saat mengambil keputusan investasi," tambah dia.
 
Antony juga menekankan penurunan saat ini bukan sebuah kiamat, tapi sebuah proses penting yang harus dilalui sebelum momentum positif selanjutnya tiba.
 
"Ini adalah proses yang harus dibarengi dengan kesabaran, kedewasaan, dan visi jangka panjang. Dengan memahami apa yang terjadi dan belajar darinya, para investor dapat lebih siap dan lebih unggul di tengah tantangan yang tengah terjadi di pasar kripto saat ini," tutur Antony.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)