Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Gervin Nathaniel Purba • 20 September 2025 18:12
Jakarta: Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai (KBLBB). Kolaborasi ini bertujuan untuk menyusun peta jalan pengembangan infrastruktur pengisian daya KBLBB di DKI Jakarta.
National Project Manager ENTREV, Nasrullah Salim, menyampaikan, bahwa Provinsi DKI Jakarta adalah garda depan dalam percepatan adopsi KBLBB di Indonesia. Dalam hal ini, pengembangan infrastruktur pengisian daya berupa SPKLU dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) menjadi kunci keberhasilan ekosistem KBLBB di DKI Jakarta.
"Untuk mendorong program percepatan KBLBB di DKI Jakarta, kita perlu memperkuat salah satu infrastruktur pendukung utamanya yaitu charging station. Upaya ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, swasta hingga komunitas," ujar Nasrullah, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 September 2025.
Menurutnya, DKI Jakarta membutuhkan peta jalan untuk memberikan arah yang jelas dan tahapan realistis pengembangan infrastruktur pengisian daya KBLBB. Peta jalan ini diharapkan mampu mendorong integrasi antara kebijakan, regulasi, dan investasi.
"Hal ini juga penting sebagai acuan perencanaan lintas sektor," kata Eriell.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Syaripudin, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendorong transisi energi melalui pengembangan ekosistem KBLBB. Forum kolaboratif digelar agar infrastruktur pendukung KBLBB tumbuh seiring dengan meningkatnya populasi kendaraan listrik di DKI Jakarta.
"Melalui forum ini, kita akan fokus pada pembangunan ekosistem yang lebih baik. Kita kupas tuntas berbagai aspek, mulai dari tantangan teknis seperti instalasi dan pemerataan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), hingga perencanaan tata ruang yang terintegrasi dengan kawasan Transit-Oriented Development (TOD)," ujar Syaripudin.
Sebagai gambaran, tercatat jumlah KBLBB roda empat sebanyak 77.454 unit dan KBLBB roda dua sebanyak 103.157 unit, di DKI Jakarta, berdasarkan data Korlantas Polri per Agustus 2025. Jumlah ini diproyeksikan akan tumbuh lebih pesat dalam beberapa tahun mendatang.
Sementara itu, menurut data Gatrik ESDM per Juli 2025, jumlah SPKLU di DKI Jakarta saat ini tercatat sebanyak 4.186 unit dan SPBKLU sebanyak 1.907 unit.
Menurut Senior Transport and Engineering Associate ITDP, Ciptaghani Antasaputra, Kawasan Berorientasi Transit (TOD) perlu dipertimbangkan dalam membangun infrastruktur SPKLU dan SPBKLU. Terlebih kawasan TOD adalah pusat aktivitas dan mobilitas warga serta punya dukungan infrastruktur yang memadai.
"Pertimbangkan juga kawasan rendah emisi sebagai area prioritas (pengembangan SPKLU dan SPBKLU). Pembatasan kendaraan beremisi tinggi di kawasan rendah emisi akan mendorong adopsi penggunaan kendaraan listrik," kata Antasaputra.