Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan 800 meter di atas puncak pada Jumat, 14 November 2025, pukul 05.55 WIB. ANTARA/HO-PVMBG
Silvana Febiari • 14 November 2025 07:39
Lumajang: Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi. Tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak pada Jumat pagi, 14 November 2025.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 14 November 2025, pukul 05.55 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dikutip dari Antara.
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 98 detik.
Sebelumnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi pada pukul 05.10 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak (4.376 mdpl).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 119 detik," tutur Sigit.
Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (
PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Larangan ini berlaku karena adanya potensi perluasan awan panas dan
aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujarnya.
Sigit mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru. Peringatan ini terutama belaku di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.