Hampir 3.000 Karyawan Meta di-PHK per Hari Ini

Ilustrasi logo Meta AI. Foto: dok Meta.

Hampir 3.000 Karyawan Meta di-PHK per Hari Ini

Ade Hapsari Lestarini • 10 February 2025 12:22

San Francisco: Meta Platforms, Inc. memberhentikan hampir 3.000 karyawan per Senin, 10 Februari 2025. PHK ini akan memengaruhi nyaris lima persen dari tenaga kerjanya, lapor portal berita Moneycontrol, mengutip memo yang diperoleh Business Insider.

Melansir Livemint.com, Senin, 10 Februari 2025, langkah ini dilakukan saat perusahaan teknologi tersebut mengambil sikap lebih tegas terhadap karyawan yang berkinerja buruk dan mempersiapkan keuangannya untuk rencana investasi kecerdasan buatan yang besar tahun ini, menurut laporan Business Insider, Minggu, 9 Februari.

Laporan tersebut mengutip Kepala Eksekutif (CEO) Meta Mark Zuckerberg, yang memberi tahu stafnya pada Januari 2025, perusahaan akan "menaikkan standar" dan mengambil langkah cepat untuk menyingkirkan karyawan berkinerja buruk dalam memo internal.

Setelah perekrutan besar-besaran selama pandemi covid-19, perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Amazon, Salesforce, dan lainnya memberhentikan ribuan karyawan, menurut laporan tersebut.



Logo Meta AI. Foto: dok Meta

 

Baca juga: Meta Berencana PHK 5% Karyawan yang Berkinerja Buruk
 

Kecemasan di antara karyawan


Menurut laporan portal berita tersebut, upaya efisiensi Mark Zuckerberg menimbulkan kecemasan bagi karyawan Meta.

"Mark menciptakan ketakutan. Ia menciptakan budaya di mana Anda harus setia kepadanya atau tidak," kata seorang karyawan Meta yang dikutip dalam laporan berita tersebut.

Karyawan lain yang mengomentari perkembangan ini mengatakan hal itu terasa seperti "hidup dalam novel George Orwell". Karyawan tersebut juga menambahkan banyak orang yang berkinerja baik telah menghilang sepanjang tahun, dan ketika mereka bertanya tentang mereka, perusahaan tersebut mengatakan mereka tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut, lapor portal berita tersebut.

Beberapa orang lain juga berkomentar pemutusan hubungan kerja tidak boleh dicap sebagai pemutusan hubungan kerja berdasarkan kinerja karena hal tersebut berpotensi merusak reputasi orang ketika mereka mencari pekerjaan di tempat lain.

"Sekarang orang harus kembali ke pasar kerja dengan label yang sangat tidak adil,” menurut orang yang dikutip di atas dalam laporan berita tersebut.

Para karyawan menyatakan kekhawatiran karyawan yang baik akan diberhentikan hanya untuk memenuhi kuota perusahaan, yang dapat berdampak negatif pada moral di Meta, lapor portal berita tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)