Presiden Tiongkok Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Astana pada 2024. (mfa.gov.cn)
Beijing: Presiden Tiongkok Xi Jinping memperingatkan bahwa perang tarif dagang telah merusak hak dan kepentingan sah semua negara serta mengganggu sistem perdagangan multilateral dan tatanan ekonomi global.
Mengutip dari The Straits Times, Rabu, 22 April 2025, pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Beijing.
Xi menegaskan kesiapan Tiongkok untuk memperkuat kerja sama dengan Azerbaijan dalam menegakkan sistem internasional yang berlandaskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia juga menyerukan pentingnya menjaga keadilan internasional dan menolak tindakan sepihak yang dapat menghambat pembangunan bersama negara-negara berkembang.
Penguatan kerja sama strategis
Dalam pertemuan itu, Tiongkok dan Azerbaijan mengumumkan pembentukan kemitraan strategis komprehensif. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan 20 dokumen bilateral, mencakup bidang hukum, ekonomi digital, pembangunan hijau, hak kekayaan intelektual, dan kedirgantaraan.
Kesepakatan tersebut menjadi bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) yang terus diperluas cakupannya.
Xi menyatakan bahwa kerja sama dalam kerangka BRI akan membawa manfaat konkret bagi pembangunan ekonomi dan sosial kedua negara. Menurutnya, proyek-proyek bersama ini juga mendorong keterhubungan regional dan memperkuat stabilitas kawasan Asia Tengah dan Kaukasus.
Azerbaijan dalam jaringan BRI
Azerbaijan termasuk negara pertama yang mendukung BRI sejak diluncurkan pada 2013. Posisi geografis strategisnya, yang berbatasan dengan Iran, Rusia, Georgia, dan Armenia, menjadikan negara itu simpul penting dalam jalur perdagangan dan energi regional.
Kunjungan kenegaraan Presiden Ilham Aliyev ke Tiongkok, yang berlangsung dari 22 hingga 24 April, menjadi simbol penguatan hubungan bilateral di tengah perubahan dinamika global.
Pertemuan ini juga mempertegas peran Azerbaijan sebagai mitra geopolitik utama bagi China dalam memperluas pengaruhnya di kawasan Kaukasus dan sekitarnya. (
Muhammad Adyatma Damardjati)
Baca juga:
Imbas Perang Dagang, Pertumbuhan Ekonomi Asia Diprediksi Anjlok