Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Adam Dwi.
Husen Miftahudin • 22 January 2025 10:00
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini kembali berani melawan kedigdayaan dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 22 Januari 2025, rupiah hingga pukul 09.19 WIB berada di level Rp16.324 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 19 poin atau setara 0,12 persen dari Rp16.343 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.319 per USD, menguat 10 poin atau setara 0,06 persen dari Rp16.329 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan menguat.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.300 per USD hingga Rp16.350 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
Trump evaluasi perdagangan AS
Presiden AS Donald Trump tidak mengenakan tarif perdagangan apa pun kepada Tiongkok, Meksiko, dan Kanada, tiga negara yang telah menjadi subjek kemarahannya dalam beberapa bulan terakhir pada hari pertama masa jabatannya sebagai Presiden.
"Namun Trump mengisyaratkan ia sedang mengevaluasi ulang perdagangan AS, khususnya ia akan mengenakan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko," papar Ibrahim.
Trump juga menandatangani perintah yang menyerukan kebijakan perdagangan America First, yang menginstruksikan lembaga federal untuk menyelidiki praktik perdagangan yang tidak adil oleh negara lain sambil juga meninjau perjanjian perdagangan saat ini.
Perintah Trump memicu spekulasi ia masih akan mengenakan tarif perdagangan yang lebih tinggi terhadap negara-negara ekonomi utama, terutama Tiongkok. Hal ini terjadi bahkan ketika Trump mengadakan dialog positif dengan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping minggu lalu.
Peningkatan tarif perdagangan dapat mengganggu perdagangan global, dan juga dapat memicu tindakan balasan dari negara-negara ekonomi utama, yang memicu perang dagang global baru antara AS dan negara-negara ekonomi utama lainnya.
"Namun, Tiongkok diperkirakan akan membuka lebih banyak stimulus dalam menghadapi perang dagang AS, yang dapat meningkatkan pertumbuhan lokal," tutur Ibrahim.
(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
Swasembada pangan dan energi bisa terwujud lebih cepat
Di sisi lain, pemerintah percaya diri program prioritas swasembada pangan dan energi dapat terwujud lebih cepat. Jelang 100 hari masa pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan swasembada pangan yang semula ditargetkan tercapai pada 2029, kini diyakini dapat dicapai dalam waktu dua tahun.
Setali tiga uang, Presiden Prabowo juga optimistis swasembada energi bisa dicapai dalam waktu dekat. Dalam waktu lima tahun ke depan, Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM).
Sementara itu, dalam mewujudkan swasembada energi, pemerintah mulai menerapkan mandatory penggunaan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persen atau B40 mulai 1 Januari 2025. Dengan implementasi B40, negara dapat melakukan penghematan devisa dari pengurangan impor BBM.
Negara mengatakan dengan bekal sumber daya alam (SDA) yang besar dan kemampuan negara yang baik dalam melakukan transformasi energi, maka bukan mustahil untuk mencapai swasembada energi 100 persen pada akhir 2029.
Seiring dengan target
swasembada pangan, pemerintah telah memutuskan untuk tak lagi mengimpor empat komoditas pangan, yakni beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak pada 2025.
Penghentian importasi tidak hanya dilakukan terhadap keempat komoditas tersebut. Namun, akan secara berkala mengoptimalkan produksi komoditas lainnya untuk bisa mengurangi bahkan setop impor.
"Selain itu, pemerintah juga resmi menutup keran impor gandum untuk pakan ternak tahun ini. Langkah ini ditempuh lantaran produksi jagung dalam negeri melimpah," terang Ibrahim.