4 Penculik Kacab Bank Pemerintah Minta Perlindungan Panglima TNI dan Kapolri

Ardyanus Agal, pengacara empat pelaku kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohammad Ilham Pradipta. Metrotvnews.com/Siti Yona

4 Penculik Kacab Bank Pemerintah Minta Perlindungan Panglima TNI dan Kapolri

Siti Yona Hukmana • 25 August 2025 21:40

Jakarta: Sebanyak empat pelaku penculikan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah, Mohamad Ilham Pradipta, meminta pelindungan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Keempat tersangka berinisial AT, RS, RAH, dan RW.

Permintaan perlindungan hukum disampaikan kuasa hukumnya, Ardyanus Agal, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Ardyanus datang bertemu penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Permintaan perlindungan hukum, karena ada keterlibatan oknum dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham.

"Karena ini dalam proses penjemputan terhadap perkara ini, kami dari pihak keluarga sudah minta perlindungan hukum ke Panglima TNI. Kami juga sudah minta perlindungan hukum ke Kapolri karena ada dugaan oknum, seperti itu," kata Ardyanus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 25 Agustus 2025.

Namun, Ardyanus belum bisa mengungkap oknum tersebut dari TNI atau Polri. Sebab, masih dugaan yang perlu diselidiki kepolisian.

Ardyanus mengatakan peran oknum itu ada di klaster eksekusi. Di mana ada tiga klaster dalam kasus tewasnya Mohamad Ilham Pradipta, yakni pengintai, penjemput paksa atau penculik, dan eksekutor atau pembunuh.

Ardyanus tidak mengetahui sosok yang mengintai. Namun, pihak yang menjemput paksa korban adalah empat kliennya, yaitu AT, RS, RAH, dan RW.

Ardyanus memastikan keempat pelaku penculikan tidak terhubung dengan pengintai dan eksekutor atau pembunuh. Mereka hanya diperintahkan untuk menjemput paksa dan memberikan korban ke pelaku eksekutor di Cawang, Jakarta Timur.

Ardyanus mengatakan pihak yang memerintahkan untuk menculik dan menyerahkan di Cawang, Jakarta Timur adalah oknum berinisial F. Setelah diserahkan, keempat pelaku penjemputan paksa, selesai dari tugas dan pulang.
Beberapa jam kemudian, keempat pelaku penculikan dipanggil kembali untuk mengantar pulang korban Ilham. Namun, saat menjemput korban, para pelaku penculikan melihat korban sudah tidak bernyawa.

"Klaster ketiga itu yang melakukan eksekusi. Eksekusi dalam hal ini dari data penemuan kami di lapangan ada dugaan oknum. Nah kalau yang ditangkap tadi malam itu adalah dalang intelektual," ungkap Ardyanus.

Baca Juga: 

4 Tersangka Penculikan Kacab Bank Pemerintah Hanya Diperintahkan Menjemput Paksa

Keempat tersangka penculik yang ditangkap Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah ditahan dan tengah diperiksa intensif. Begitu pula, empat tersangka aktor intelektual yang ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum telah ditahan.

Keempatnya tengah diperiksa intensif untuk mendalami motif pembunuhan. Adapun keempat aktor intelektual itu berinisial C, DH, YJ dan AA.

Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.

Korban ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit
lakban dan tangan serta kaki terikat.

Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.

Sebanyak delapan pelaku telah ditahan di Polda Metro Jaya. Mereka diperiksa intensif guna mendalami peran dan motif pembunuhan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)