PSI Tolak Wacana Pulau Kucing Pramono

Logo PSI. Foto: Medcom.id.

PSI Tolak Wacana Pulau Kucing Pramono

Mohamad Farhan Zhuhri • 31 May 2025 12:49

Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membuat Pulau Kucing di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu. Dikhawatirkan, wacana tersebut merusak ekosistem di sana.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Francine Widjojo, mengingatkan bahwa kucing adalah predator alami bagi satwa liar, terutama burung. 

"Padahal pada 2019 Dinas KPKP Jakarta pernah melepasliarkan burung-burung kutilang di Pulau Tidung Kecil untuk konservasi spesies tersebut,” ungkap Francine dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 31 Mei 2025. 

Jika Pemprov DKI Jakarta memindahkan kucing dalam jumlah banyak ke Kepulauan Seribu, Francine mengkhawatirkan kelestarian burung di wilayah tersebut. Wacana tersebut juga dinilai menambah beban anggaran.

“Di sisi lain, pemindahan kucing-kucing ke pulau tersebut dapat mengganggu ekosistem dan akan menimbulkan beban pemeliharaan jangka panjang karena mereka perlu dirawat seumur hidup,” ungkap dia. 
 

Baca juga: Seriusi Wacana Pulau Kucing, Pramono Gandeng Pakar Kucing Dari Universitas Unggulan Indoensia

Francine mengingatkan, memindahkan kucing ke tempat lain sama sekali bukan solusi. PSI mengusulkan agar program pulau kucing dialihkan menjadi kegiatan yang lebih strategis dan berkelanjutan, seperti penambahan sterilisasi hewan jalanan dan penambahan pusat kesehatan hewan seperti amanat Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 64 Tahun 2007. 

“Dengan pendekatan ini, Jakarta akan lebih siap menjadi kota global yang benar-benar ramah hewan dan ekosistem,” sebut dia.

Francine mengapresiasi dimuatnya Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner dalam Raperda RPJMD DKI Jakarta 2025-2029.  “Ini langkah awal yang sangat baik untuk mewujudkan Jakarta ramah hewan,” ujar dia.

Wacana pembukaan pulau tematik kucing pertama kali disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung pada Maret 2025. Dia mencontohkan Jepang yang memiliki pulau kucing di Aoshima. 

"Kalau memang nanti bisa kita wujudkan, maka itu juga bisa jadi revenue bagi Pulau Seribu, untuk orang datang kemudian menikmati wisata kucing," kata Pramono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)