Meski Harga Beras Terus Turun, SPHP Tetap Berlanjut Demi Stabilitas Harga

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Dok Kementan.

Meski Harga Beras Terus Turun, SPHP Tetap Berlanjut Demi Stabilitas Harga

Husen Miftahudin • 4 November 2025 13:28

Tangerang: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap berjalan, meskipun memasuki masa panen raya serta penurunan harga.

Amran menegaskan kebijakan itu demi stabilitas harga beras sejalan dengan langkah strategis pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan dan harga beras di seluruh daerah, terutama di wilayah yang bukan termasuk sentra produksi padi utama.

"Terus (berlanjut). Nggak pernah terhenti, terus bergulir," kata Amran saat dikonfirmasi di sela-sela mengunjungi Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong di Tangerang, Banten, dikutip dari Antara, Selasa, 4 November 2025.

Dikatakan Amran, apabila memasuki panen raya, pendistribusian beras subsidi itu akan difokuskan ke wilayah pegunungan dan nonproduksi padi, agar masyarakat di daerah tersebut tetap dapat mengakses beras dengan harga terjangkau dan stabil.

Kebijakan itu juga dinilai menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam memastikan keadilan pangan nasional, di mana seluruh lapisan masyarakat, baik produsen maupun konsumen, dapat menikmati manfaat distribusi beras SPHP secara merata.
 

Baca juga: Mentan Girang Beras Sumbang Deflasi di 23 Provinsi
 

SPHP tekan gejolak harga


Menurut Amran program SPHP yang disalurkan Perum Bulog telah terbukti berperan penting menekan gejolak harga dan menjaga ketersediaan beras di pasaran, terutama saat permintaan meningkat dan distribusi terganggu akibat faktor cuaca atau logistik.

Dengan strategi ini, Bapanas optimistis pasokan beras nasional tetap terkendali, harga stabil, dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat, sejalan dengan upaya mewujudkan kedaulatan serta ketahanan pangan Indonesia.

"SPHP nanti, strategi saya tadi, kami kalau nanti musim panen, bulan 3, 4, 5 (Maret-April-Mei), itu SPHP disalurkan ke daerah-daerah pegunungan yang bukan produsen padi. Cantik kan?" imbuh Amran.


(Ilustrasi. Foto: dok MI)
 

Beras SPHP sudah disalurkan 560 ribu ton


Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, hingga Minggu (2/11) penyaluran beras SPHP telah mencapai lebih dari 560 ribu ton. Hal itu menunjukkan tingginya kepercayaan dan minat masyarakat terhadap beras pemerintah tersebut.

Adapun target distribusi beras SPHP hingga Desember 2025 sebanyak 1,5 juta ton. Bulog memastikan stok beras SPHP tersedia di titik-titik yang mengalami disparitas harga dan mendistribusikannya secara cepat dan merata.

Diketahui, beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi); Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan); dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)