IHSG Berbalik Menguat 0,49% di Selasa Sore

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

IHSG Berbalik Menguat 0,49% di Selasa Sore

Husen Miftahudin • 30 January 2024 18:43

Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan dan sukses meraih keuntungan alias cuan.

Berdasarkan pemantauan, IHSG sempat memerah sesaat setelah pembukaan. Namun menjelang pukul 10.00 WIB, IHSG punya kekuatan untuk menguat. Penguatan terus bertahan hingga penutupan perdagangan hari ini.

Mengutip laman RTI, Selasa, 30 Januari 2024, IHSG ditutup di posisi 7.192,21 atau naik 35,04 poin, setara 0,49 persen.

Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 7.157,17. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.213,18 dan level terendahnya di 7.133,61.

Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 20,92 miliar lembar saham senilai Rp10,59 triliun. Sebanyak 253 saham menguat, 276 saham melemah, dan 239 saham stagnan.

Baca juga: Tak Kuat ke Zona Hijau, IHSG Melemah ke Level 7.146
 

Menguat jelang rilis suku bunga Fed


Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan pergerakan IHSG pada hari ini berpeluang menguat menjelang rilis suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

"Pergerakan IHSG ditopang oleh saham Big Banks yang telah rilis laporan keuangan tahun buku 2023. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.090-7.190," ujar Ratih.

Sementara dari mancanegara, pekan ini pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga The Fed yang diproyeksikan masih menahan suku bunga di level 5,25-5,5 persen.

The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa, 30 Januari 2024 dan Rabu, 31 Januari 2024.

Sedangkan dari dalam negeri, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus bekerja sama untuk mengendalikan inflasi berada pada targetnya sebesar 1,5-3,5 persen pada 2024.

Sinergi kuat antara pemerintah dan BI dilakukan dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID ) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang hasilnya inflasi pada 2023 sesuai target sebesar 2,61 persen (yoy), atau turun dibandingkan 2022 sebesar 5,51 persen (yoy).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)