Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Siti Yona Hukmana • 17 January 2024 18:02
Jakarta: Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengusut kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan Tahun 2017-2023. Kejagung kembali memeriksa seorang saksi.
"Adapun saksi yang diperiksa yaitu TBS selaku Ketua Kelompok Kerja Pengadaan Barang dan Jasa Konsultasi Pembangunan Jalur Kereta Api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan Paket Perencanaan (DED-10) tahun 2015 dan Paket Supervisi 2017," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Januari 2024.
Ketut tak membeberkan hasil pemeriksaan. Saksi TBS diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan rasuah proyek pembangunan jalur kereta api tersebut.
"Pemeriksaan dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," ujar Ketut.
Sebelumnya, Kejagung memeriksa dua saksi pada Selasa, 16 Januari 2024. Kedua saksi yang diperiksa adalah ED selaku Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Transportasi Tahun 2016 pada Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI dan S selaku Direktur Pembiayaan Syariah pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan & Risiko Kementerian Keuangan RI.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti dugaan korupsi proyek jalur kereta Besitang-Langsa yang melibatkan mantan pejabat Kementerian Perhubungan. Kejaksaan Agung diminta mengusut tuntas dugaan rasuah itu.
"Kejagung harus melakukan pengusutan tuntas terhadap seluruh pelaku di dalam dugaan korupsi ini. Karena jalur kereta Besitang-Langsa ini kan salah satu proyek strategis nasional (PSN), yang memang jadi fokus utama Pak Presiden Jokowi," kata Sahroni dalam keterangan yang diterima
Medcom.id, Selasa, 21 November 2023.
Kasus ini tengah diusut Tim penyidik Jampidsus Kejagung dengan memeriksa mantan pejabat eselon I pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pejabat yang dimaksud ialah mantan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub berinisial PB.
Rasuah yang dilakukan pada kurun waktu 2017-2023 itu terindikasi merugikan negara hingga Rp1,3 triliun. Sahroni menyebut pengusutan wajib dilakukan secara tuntas, karena proyek yang masuk kategori strategis itu harusnya bersih dari rasuah.
"Dan kalau masih ada yang berani main-main, berarti sudah sangat keterlaluan sekali. Harus dibongkar semua, jangan sampai PSN dijadikan ladang korupsi," ujar Sahroni.