Tokoh NU: Silaturahmi Bisa Merekatkan yang Renggang

Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. MI/Ramdani

Tokoh NU: Silaturahmi Bisa Merekatkan yang Renggang

Akmal Fauzi • 14 April 2024 21:48

Jakarta: Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengatakan lebaran harus dijadikan momentum pererat persatuan bangsa. Seperti ajaran islam, Marsudi mengingatkan agar para pemimpin bangsa perlu menurunkan ego meski berbeda pandangan.

Hal itu disampaikan Marsudi ketika ditanya ihwal pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Saat ini Jokowi dan Megawati sedang dihadapkan isu renggangnya hubungan kedua tokoh bangsa itu.

"Ini momen lebaran, momen silaturahmi dan halal bihalal, jika bangsa Indonesia melakukannya, itu adalah budaya yang baik, politik bisa beda, pendapat bisa beda, namun kemanusiaan tetap connect alias nyambung, ini budaya baik yang kita punyai harus dijaga dan diamalkan," kata Marsudi saat dihubungi, Minggu, 14 April 2024.
 

Baca juga: 

Istana: Pertemuan Megawati-Jokowi Masih Cari Waktu yang Tepat



Oleh karena itu, kata dia, silaturahmi pemimpin bangsa juga diberi makna menyambung kembali hubungan yang sempat renggang. Jika pertemuan kedua tokoh bangsa itu bisa terealisasi di momentum lebaran, maka hal itu sesuai semangat lebaran untuk kembali ke fitrah yakni merawat persatuan.

"Silaturahim bisa mendekatkan yang jauh, merekatkan yang renggang, menambah kenyamanan. Hari kemarin sudah berlalu semoga jadi sejarah yang baik, hari esok belum datang, jangan takut dengan yang belum pasti adanya. Maka lakukanlah yang terbaik untuk detik ini, hari ini," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)