Jokowi Akui Harga Beras Sulit Turun

Ilustrasi beras. Foto: MI/Susanto

Jokowi Akui Harga Beras Sulit Turun

Fetry Wuryasti • 2 June 2024 10:32

Jakarta: Presiden Joko Widodo mengatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) komoditas, seperti beras, sulit turun meski produksi panen raya sudah meningkat.

Alasannya, biaya agroinput atau keseluruhan kegiatan industri yang memproduksi barang dan jasa untuk keperluan usaha pertanian mengalami kenaikan.

"Seperti biaya sewa lahan, pupuk, bibit, tenaga kerja, semua naik," kata Jokowi usai mengecek kestabilan harga pangan di Pasar Senggol, Kota Dumai, Provinsi Riau, melansir Media Indonesia, Minggu, 2 Juni 2024.

Karenanya, di satu sisi masyarakat konsumen juga harus maklum bahwa petani juga harus mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan.

 
Baca juga: 

Sudah 2 Tahun, HET MinyaKita dan Beras Dinilai Layak Dinaikkan


Di sisi lain, masyarakat juga ingin agar dari beras dan pangan lain tidak terlalu tinggi.

"Itu wajar. Mencari keseimbangan seperti itu yang tidak gampang. Masyarakat senang, petani senang," kata Jokowi.

Menyusul surat Bapanas sebelumnya Nomor 134/TS.02.02/K/4/2024 tanggal 24 April 2024 tentang Relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Medium dan Perpanjangan Relaksasi HET Beras Premium, Bapanas memutuskan kembali melanjutkan relaksasi HET Beras. Hal ini dicantumkan dalam surat Bapanas 160/TS.02.02/K/5/2024.

Itu merupakan ketiga kali perpanjangan relaksasi HET beras premium yang ditetapkan sebesar Rp14.900 per kilogram. Awalnya, relaksasi HET beras premium dan medium berlaku pada 10 Maret hingga 24 April 2024, kemudian dilanjutkan pada 31 Mei. Kini perpanjangan dilanjutkan hingga waktu yang ditentukan nanti.

"Sampai dengan terbitnya Peraturan Badan Pangan Nasional tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.


Perpanjangan ini dilakukan, kata Arief, dalam rangka menjaga stabilitas pasokan, harga beras premium, dan beras medium di pasar tradisional maupun retail modern.

Melakukan pengawasan secara berkala

Untuk memastikan implementasi relaksasi HET beras medium dan beras premium sesuai surat pemberitahuan ini, Jokowi berharap kepada Satuan Tugas Pangan Polri untuk bersama-sama melakukan pengawasan secara berkala, baik di pasar tradisional maupun ritel modern.

Hasil tinjauan Pasar Senggol Dumai, dia katakan sama seperti di pasar lain yang dilihat sebelumnya seperti Pasar Lawang Agung, Kabupaten Musi Rawas, dan Pasar Bukit Sulap, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

"Harga bawang putih antara Rp38.000-Rp40.000. Harga bawang merah Rp45.000. Yang kita sering melompat-lompat harganya pada dua barang ini. Baik harganya di sini. Baik dan stabil. Tidak ada yang melompat aneh-aneh," kata Jokowi.

Untuk stok beras, kata Jokowi, per hari ini, sudah mencapai 1,8 juta ton. Beras tersebar di seluruh gudang Bulog kabupaten dan provinsi.

"Biasanya stok Bulog nasional 900 ribu sampai 1,2 juta ton," kata Jokowi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)